Jelang Puncak Hujan, Tingkatkan Kewaspadaan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dampak El Nino telah menyebabkan musim hujan terlambat dibandingkan normalnya. Cuaca kering dan hujan jarang turun. Bahkan di beberapa tempat, khususnya di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, terjadi penurunan curah hujan.
Berkurangnya curah hujan menyebabkan kejadian bencana banjir, longsor, dan puting beliung hingga minggu ketiga Januari 2016, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan normalnya. Tercatat ada 49 kejadian bencana hingga minggu ketiga Januari 2016.
Biasanya, Januari merupakan puncak kejadian bencana hidrometeorologi, yang sering kali mencapai ratusan kejadian. Bencana paling sering terjadi pada bulan Januari, mengingat Januari merupakan puncak curah hujan sehingga memicu terjadinya banjir, longsor, dan puting beliung.
Dalam empat hari terakhir, banjir dan longsor terjadi di 14 daerah di Indonesia. Banjir terjadi di Kota Pati, Kota Singkawang, Kota Mojokerto, Kota Palopo, Sarolangun, Musi Rawas, Kampar, dan Kutai Kartanegara. Dua orang meninggal dunia, ribuan rumah terendam banjir, dan ribuan orang terdampak akibat banjir. Longsor juga terjadi di Kabupaten Kerinci, Kota Manado, Brebes, Banjarnegara, Bandung, dan Kuningan. Tercatat 3 orang tewas, 1 orang hilang, dan ratusan rumah terancam longsor.
BMKG memprediksikan hujan akan mencapai puncak musim hujan pada akhir Januari dan Februari 2016. Meskipun saat ini El Nino masih berada dalam intensitas kuat, kondisinya terus meluruh dan diperkirakan akan memasuki fase netral pada bulan Maret/April 2016.
Untuk itu masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya. Ada 63,7 juta jiwa masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah rawan, sedang, hingga tinggi dari banjir. Begitu juga 40,9 juta jiwa masyarakat tinggal di daerah-daerah rawan sedang-tinggi dari longsor. Mereka harus diselamatkan agar tidak terkena bencana. (bnpb.go.id)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...