Jelang Putusan PHPU Kamis, Pengamanan MK Ditingkatkan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Sutarman mengatakan pihaknya akan meningkatkan pengamanan di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan sekitarnya menjelang sidang putusan Perkara Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden 2014, Kamis (21/8) mendatang.
"Mulai hari ini, Selasa (19/8) kami mempertebal pengamanan. Kalau yang kemarin itu sistem tiga ring, nanti kami tambah lagi jadi empat ring. Kami siapkan personel di sana," kata Sutarman seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/8).
Menurut Kapolri, pengamanan pada ring pertama dilakukan polisi di dalam Gedung MK, lalu pada ring kedua pengamanan oleh polisi di halaman MK.
Sementara pengamanan pada ring ketiga dilakukan untuk jalan-jalan di sekitar gedung MK.
"Sedangkan untuk ring keempat, kami menyiapkan personil di sana. Saya sudah tarik anggota dari tujuh Kepolisian Daerah dengan kekuatan 2.100 personel," kata dia.
Ia menyebutkan, Polri sudah menyiapkan 22.000 personel untuk menjaga keamanan saat MK menyampaikan hasil putasan PHPU Presiden dan Wakil Presiden 2014.
"Di ring tiga itu ada 2.100 personel lebih, tapi yang stand by di belakang seluruhnya ada 22 ribu personel," Sutarman menambahkan.
Menurutnya, para anggota polisi tersebut dikerahkan untuk mengamankan MK dan beberapa titik lainnya yang dianggap rawan.
"Tapi mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa. Untuk pusat perbelanjaan tentu kami siapkan personel untuk mengamankan. Kami juga siagakan anggota di dekat Monas," ungkap dia.
Masyarakat Tenang
Kapolri menambahkan, mulai hari ini (19/8) polisi telah menerapkan siaga satu menjelang sidang putusan MK pada 21 Agustus mendatang.
"Siaga satu itu untuk institusi kepolisian bukan untuk masyarakat. Artinya bahwa personel kami dua pertiga dalam keadaan siap untuk mengatasi apapun yang akan terjadi. Jadi sebetulnya begitu siaga satu, masyarakat seharusnya lebih tenang," Sutarman menjelaskan.
Terkait rencana penutupan jalan atau pengalihan lalu lintas di sekitar MK, Sutarman mengatakan hal itu tergantung pada kondisi lalu lintas dan situasi massa yang berunjuk rasa di depan MK.
"Kita lihat situasi, kalau memang massa banyak dan masyarakat yang melewati jalan jadi terganggu maka jalan ditutup dan kendaraan yang lewat akan dialihkan," tutup Sutarman.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...