Jelang Tahun Baru, Meski Harga Naik Pasokan Pangan Aman
KUPANG, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah menyatakan pasokan kebutuhan pokok khususnya pada Natal 2015 dan menjelang tahun baru 2016 berada pada posisi yang relatif aman meskipun ada kenaikan harga yang disebabkan datangnya musim tanam serta musim hujan.
"Kenaikan harga beberapa barang kebutuhan pokok saat ini seperti beras, cabai, bawang merah dan ayam disebabkan beberapa faktor," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, di sela-sela persiapan Perayaan Natal Nasional, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (27/12).
Beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga tersebut, menurut Srie, disebabkan antara lain mulai masuknya musim tanam maupun mulainya musim hujan, meningkatnya permintaan karena menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional seperti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Natal dan Tahun Baru 2016, serta meningkatnya harga pakan ternak akibat kenaikan harga jagung.
Meskipun ada kenaikan harga, Srie mengatakan bahwa kondisi stok atau pasokan barang kebutuhan pokok tersebut masih mencukupi dan relatif aman. Seperti untuk beras stok Perum Bulog untuk PSO sebanyak 1,2 juta ton yang masih mencukupi untuk empat bulan kedepan.
Srie menambahkan, untuk kacang kedelai sebanyak 390.000 ton atau cukup untuk tiga bulan ke depan, cabai pasokan di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta sebesar 115 ton atau menurun 34 persen dari pasokan normal yang sebesar 150-200 ton per hari dan indikasi tersebut yang membuat harga sedikit meningkat.
"Untuk bawang merah, pasokan di Pasar Induk Kramat Jati 66 ton per hari atau turun 29 persen dari pasokan normal yang sebanyak 85-100 ton per hari dan membuat harga sedikit meningkat," kata Srie.
Sementara untuk barang kebutuhan pokok hasil industri, Srie mengatakan, stok gula masih kurang lebih sebanyak 897.000 ton yang cukup untuk empat bulan ke depan, minyak goreng sebanyak 765.000 ton yang cukup untuk kebutuhan enam minggu kedepan dan tepung terigu sebanyak 988.000 ton untuk kebutuhan 2,5 bulan ke depan.
Untuk barang kebutuhan pokok hasil peternakan seperti daging sapi, stok di feedlotter atau penggemukan sebanyak 201.000 ekor sapi bakalan dan 13.000 ekor sapi lokal yang cukup untuk kebutuhan 1,45 bulan ke depan.
"Ini berputar terus sejalan dengan pasok masuk, dan sapi yang digemukkan dan juga yang sudah siap dipotong sesuai umurnya," kata Srie.
Untuk daging ayam sebanyak 63.000 ton per minggu atau mengalami kelebihan pasok sebanyak 22.000 ton per minggu. Namun, sempat mengalami kekurangan pasok jagung yang dipergunakan sebagai pakan, sehingga sedikit menyebabkan harga naik, dan telur ayam sebanyak 54.000 ton per minggu atau kelebihan pasokan sebanyak 13.600 minggu. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Hati-hati, Mencium Bayi dapat Berisiko Infeksi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang ketika lahir, seh...