Jelang Tahun Baru Pedagang Terompet Mulai Berjualan

Menjelang pergantian tahun baru, pedagang terompet mulai berjualan seperti terlihat di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, hari Selasa (27/12). Pedagang terompet tahun baru di sekitar kawasan itu mengaku sudah berjualan sejak Jumat (23/12) seperti Saan (60) asal Cikarang, Jawa Barat yang mengaku setiap tahun selalu berjualan di kawasan tersebut. (Foto-foto: Dedy Istanto)

Pedagang terompet sudah mulai berjualan di sekitar kawasan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat untuk meramaikan suasana pergantian tahun baru yang tinggal beberapa hari lagi.

Para penjual terompet mulai memajang dagangannya di sekitar kawasan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat untuk menyambut pergantian tahun baru yang tinggal beberapa hari lagi.

Saan (60) berasal dari Desa Sukatani, Cikarang, Jawa Barat, mengaku sudah puluhan tahun berjualan terompet di sekitar kawasan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, setiap menjelang tahun baru.

Para penjual terompet yang mulai berdagang di sekitar kawasan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat untuk menyambut pergantian tahun baru yang tinggal beberapa hari lagi.

Penjual terompet yang mulai berjualan di sekitar kawasan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat untuk menyambut pergantian tahun baru yang tinggal beberapa hari lagi.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menjelang pergantian tahun baru, pedagang terompet mulai berjualan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, hari Selasa (27/12). Pedagang terompet tahun baru sudah menggelar dagangannya sejak tanggal 23 Desember.

“Sudah dari sebelum Natal datang ke sini dan langsung jualan. Setiap tahun sekali dagang terompet, ya untuk sekadar memeriahkan saja,” kata Saan (60) saat ditemui di lokasi.

Saan yang berasal dari Desa Sukatani, Cikarang, Jawa Barat, mengaku sudah puluhan tahun berjualan terompet. “Dari sejak saya muda sudah berjualan, karena turun temurun,” ujarnya. Setiap tahun dia berjualan di Ibu Kota bersama tetangga satu kelurahan di desa.

Saan mematok harga bervariasi, mulai dari Rp 5.000 sampai dengan Rp 15.000, bergantung pada jenis terompetnya. “Yang paling sulit, jenis terompet yang melingkar,” katanya.

Untuk mengerjakannya, Saan mengaku dalam sehari bisa menyelesaikan 100 terompet model biasa.

Editor : Sotyati