Jepang akan Loloskan RUU Keamanan Meski Ditentang Keras
TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Jepang diperkirakan akan meloloskan RUU keamanan kontroversial pada hari Jumat (18/9), yang menurut para kritikus akan menjadi pergeseran terbesar dalam kebijakan pertahanan negara tersebut selama setengah abad, meski publik marah dan ribuan orang melakukan protes.
RUU tersebut diperkirakan akan diloloskan di majelis tinggi yang dikuasai koalisi Perdana Menteri Shinzo Abe setelah beberapa hari perdebatan yang berujung perkelahian, air mata hingga amukan.
Para anggota parlemen menggunakan segala cara untuk menunda RUU tersebut bahkan menggunakan fisik untuk menghentikan jajak pendapat dalam komite khusus, tapi tampaknya sudah tidak ada pilihan lain.
RUU kontroversial tersebut menyebabkan puluhan ribu orang turun ke jalan dalam unjuk rasa yang hampir terjadi setiap hari selama beberapa pekan terakhir, untuk menujukkan kemarahan mereka yang jarang terjadi di Jepang.
Pihak-pihak oposisi berpendapat bahwa RUU baru tersebut – yang akan memungkinkan militer melakukan intervensi di luar negeri untuk membela sekutu – telah melanggar konstitusi pasifis Jepang dan akan membuat negara terseret ke dalam perang Amerika di beberapa bagian dunia.
Namun, meski ada penentangan keras, Abe tampaknya akan tetap memberlakukan RUU tersebut, yang menurut para kritikus akan menjadi pergeseran terbesar dalam kebijakan pertahanan Jepang sejak kakeknya berkuasa 55 tahun lalu.
“Jepang sedang menghadapi titik balik dari kebijakan keamanannya,” kata Tomoaki Iwai, profesor politik di Nihon University di Tokyo. (AFP)
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...