Jepang Berupaya Bebaskan Fotografer yang Disandera Al Qaeda
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Jepang mengatakan akan melakukan segala upaya agar dapat menjamin pembebasan fotografer Jepang yang disandera oleh afiliasi al-Qaeda di Suriah.
“Menjaga keselamatan warga Jepang adalah tugas kami yang paling penting, kami akan menggunakan jaringan informasi yang luas dan melakukan segala yang kami bisa untuk menanggapi,” kata Juru Bicara Kabinet, Yoshihide Suga dalam konferensi pers hari Senin (30/5).
Suga menyebut pemerintah Jepang mendapat keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri Jepang yang mengunggah foto seorang pria berjanggut dan mengenakan kaus berwarna oranye memegang tulisan beraksara Jepang. “Tolong bantu saya. Ini adalah kesempatan terakhir saya, tertanda Junpei Yasuda,” demikian bunyi tulisan yang tertera dalam foto tersebut.
Media Jepang menyebut Yasuda ditangkap oleh sebuah kelompok yang disebut Al-Nusra saat Yasuda bertugas di kawasan antara Suriah dan Turki.
Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan pemerintah sedang menganalisis foto baru dan percaya itu Yasuda. Kishida menambahkan pemerintah sedang melakukan apa yang bisa dilakukan. Kishida belum dapat memberikan informasi tentang langkah konkret yang akan dilakukan pemerintah Jepang.
Pada awal 2015, kelompok ekstremis Islamic State Iraq and Syria (ISIS) melakukan pemenggalan terhadap reporter asal Jepang. Yasuda adalah seorang fotografer lepas sejak 2003. Pada bulan Desember 2015, organisasi yang mewadahi media Reporters Without Borders meminta maaf atas laporan yang menyebut Yasuda telah dieksekusi di Suriah. (channelnewsasia.com).
Editor : Eben E. Siadari
Pemberontak Suriah: Kami Tak Mencari Konflik, Israel Tak Pun...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin kelompok pemberontak Islamis Suriah, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), ...