Jepang Dukung Ukraina, Sediakan Bantuan Sebesar Rp 575 Miliar
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, mengatakan dalam kunjungan mendadak ke Kiev, Ukraina pada hari Minggu (7/1) bahwa Tokyo “bertekad” untuk mendukung Ukraina, menjelang ulang tahun kedua invasi Moskow yang semakin dekat.
Jepang telah bergabung dengan sanksi Barat terhadap Rusia dan memberikan senjata ke Kiev. Selama perjalanan luar negeri pertamanya pada tahun 2024, Kamikawa mengadakan konferensi pers dengan timpalannya dari Ukraina, Dmytro Kuleba, di tempat perlindungan bom di Kiev ketika sirene udara berbunyi.
“Jepang bertekad untuk mendukung Ukraina sehingga perdamaian dapat kembali terjadi di Ukraina,” katanya sambil duduk di meja di ruang bawah tanah bersama Kuleba. “Saya bisa merasakan betapa tegangnya situasi di Ukraina saat ini.”
Kunjungannya terjadi saat meningkatnya serangan terhadap kedua pihak yang berkonflik.
“Saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia, khususnya pada Hari Tahun Baru,” kata Kamikawa, tamu asing pertama di Ukraina tahun ini.
Dia mengumumkan bahwa Tokyo akan “mengalokasikan US$ 37 juta (setara Rp 575 miliar) untuk menyediakan sistem deteksi drone.” Jepang juga akan memasok lima generator untuk membantu Ukraina “bertahan” di musim dingin setelah serangan Rusia, katanya.
Kamikawa juga mengunjungi Bucha, pinggiran Kiev, tempat pasukan Rusia disalahkan atas pembantaian warga sipil pada tahun 2022, dan mengatakan bahwa dia “terkejut” dengan apa yang dilihatnya. Dia juga pergi ke Irpin, tempat pertempuran sengit di masa lalu.
Kunjungannya yang sebelumnya tidak diumumkan ini merupakan perubahan dari rencana tur dua pekan yang dimulai hari Jumat (5/1), yaitu Polandia, Finlandia, Swedia, Belanda, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Turki.
Kamikawa dan Kuleba juga membahas rencana Jepang untuk menjadi tuan rumah konferensi guna mempromosikan rekonstruksi ekonomi Ukraina di Tokyo pada bulan Februari.
Kuleba pada gilirannya menyatakan “solidaritas” dengan Jepang atas gempa bumi tanggal 1 Januari. Dia mengatakan Kiev berterima kasih atas keputusan Jepang tahun lalu yang menyediakan jet F-16 kepada Ukraina, namun mengatakan negara itu juga membutuhkan sistem pertahanan udara.
“Setiap hari, kota-kota di Ukraina dihancurkan oleh rudal dan drone Rusia. Mereka tidak bisa menangkap kami, jadi mereka berusaha menghancurkan kami,” katanya. Kuleba juga mengatakan keduanya membahas “ancaman dari Korea Utara.”
Kementerian Luar Negeri Jepang sebelumnya mengatakan Kamikawa akan “menunjukkan tekad Jepang untuk menegakkan tatanan internasional berdasarkan ‘rule of law’ dari sudut pandang bahwa perubahan sepihak terhadap status quo dengan kekerasan, seperti agresi Rusia terhadap Ukraina, tidak dapat diterima.” (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...