Jepang Luncurkan Satelit Observasi Bumi Yang Lebih Canggih
TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Jepang mengerahkan satelit observasi bumi yang telah diperbarui untuk tanggap bencana dan keamanan setelah diluncurkan dalam roket kapal induk H3 pada hari Senin (1/7).
H3 No.3 lepaslandas dari Pusat Ruang Angkasa Tanegashima di barat daya pulau Jepang dan merilis muatannya 16 menit setelah meluncur sesuai dengan yang telah direncanakan oleh Badan Eksplorasi Antariksa Jepang, atau JAXA, dalam sebuah siaran langsung.
Advanced Lang Observation Satellite atau ALOS-4 ditugaskan secara khusus untuk mengobservasi bumi dan mengumpulkan data untuk menanggapi tanda bencana alam dan pemetaan. Satelit ini juga mampu memonitor aktivitas militer, seperti peluncuran misil, dengan sensor infra merah yang dikembangkan oleh Menteri Pertahanan.
Roket tersebut terbang sesuai dengan rencana, dan JAXA diharapkan untuk memberikan detail lebih lanjut dalam sebuah konferensi pers pada Senin mendatang. Peluncuran tersebut sebelumnya direncanakan untuk dilakukan pada hari Minggu (30/6), tetapi kemudian diundur karena cuaca buruk di situs peluncuran.
ALOS-4 adalah penerus dari ALOS-2 yang digunakan saat ini dan bisa mengobservasi area yang lebih besar. Jepang akan mengoperasikan keduanya untuk sementara waktu.
Peluncuran tersebut adalah yang ketiga dalam sistem H3 setelah kesuksesan pertama pada 17 Februari, dan kegagalan peluncuran di tahun sebelumnya ketikaroket yang diluncurkan harus dihancurkan bersama dengan muatannya—sebuah satelit yang seharusnya menjadi ALOS-3.
Jepang melihat sebuah kestabilan dan kompetisi komersial kapabilitas transportasi ruang angkasa sebagai kunci bagi program ruang angkasa mereka dan keamanan internasional.
JAXA dan kontraktor utama mereka, Mitsubishi Heavy Industries (MHI), telah mengembangkan sistem peluncuran H3 sebagai penerus roket andalan saat ini, H-2A, yang direncanakan untuk pension setelah dua penerbangan berikutnya. MHI pada akhirnya akan mengambil alih produksi dan peluncuran H3 dari JAXA dan berencana untuk mengkomersialkannya dengan memotong separuh biaya peluncuran menjadi setengah dari H-2A. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...