Jepang Waspadai Wabah Virus Corona Menjelang Olimpiade 2020
TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Wabah virus corona baru di China telah menimbulkan kekhawatiran akan pandemi global, dan memaksa Jepang untuk menghadapi kemungkinan penularan mematikan dan gangguan saat negara itu menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas tahun 2020 ini yang diselenggarakan pada Juli- Agustus mendatang.
Penyakit yang disebakan virus corona itu mirip SARS (severe acute respiratory syndrome) yang pernah membunuh 800 orang di seluruh dunia, terutama di China tahun 2003. Virus baru itu telah menewaskan 17 orang dan menginfeksi hampir 600 orang itu telah mempengaruhi pertandingan tinju di China yang terkait Olimpiade. Pembatalan pertandingan tinju dilakukan untuk kota Wuhan, yang merupakan pusat penyebaran wabah, dan juga pertandingan kualifikasi sepakbola perempuan di sana terpaksa dialihkan ke Nanjing.
Meskipun Jepang baru mengidentifikasi satu kasus, wabah ini menyoroti risiko penularan mengingat jutaan pengunjung yang diharapkan datang pada Olimpiade Musim Panas.
"Kita harus sangat berhati-hati tentang penyakit menular seperti apa yang akan muncul di Olimpiade Tokyo," kata Kazuhiro Tateda, presiden Asosiasi Jepang untuk Penyakit Menular, mengatakan dalam briefing pada hari Rabu (22/1), sperti dikutip Reuters.
Pada pertemuan massal semacam ini, risiko akan meningkat, dan penyakit dapat ditularkan melalui penyakit menular, dan bakteri resisten. Panitia Olimpiade Musim Panas mengatakan mereka bekerja dengan pihak berwenang. "Penanggulangan terhadap penyakit menular merupakan bagian penting dari rencana kami untuk menyelenggarakan pertandingan yang aman dan terjamin," kata pernyataan tuan rumah Olimpiade, Tokyo 2020.
Hal ini bukan yang pertama kalinya bahwa ketakutan akan penyebaran penyakit mengaburkan persiapan Olimpiade. Pada tahun 2016, virus Zika mendorong beberapa pakar kesehatan untuk meminta penundaan atau pemindahan kegiatan dalam Olimpiade di Brasil. Namun semua berjalan sesuai jadwal.
Jepang pada hari Kamis (23/1) menaikkan tingkat peringatan penyakit menular yang berasal dari kota Wuhan, China dengan mendesak warga untuk menghindari perjalanan yang tidak mendesak.
Otoritas kesehatan Jepang lebih khawatir tentang meningkatkan vaksinasi rutin sebelum pengunjung asing tiba pada musim panas ini. Kebijakan yang dinilai tambal sulam terhadap inokulasi selama beberapa dekade terakhir telah membuat sebagian besar populasi Jepang tidak terlindungi dari penyakit umum.
"Virus corona ini, tentu saja lebih mematikan, tetapi informasi yang tidak pasti atau tidak akurat menyebar begitu cepat," kata Ikuo Tsunoda, profesor mikrobiologi di Universitas Kindai. "Ketimbang virus itu sendiri, rumor membuat publik panik, dan itu menyebabkan kekacauan."
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...