Jerman Hentikan Sementara Bantuan untuk Pembangunan Palestina
123.000 Warga Palestina mengungsi setelah serangan balasan Israel ke Gaza atas serangan Hams di Israel.
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM0-Jerman untuk sementara kan menghentikan bantuan pembangunan bagi Palestina, menurut laporkan yang mengutip Kementerian Luar Negeri Jerman.
Jerman pada Senin (9/10) mengatakan pihaknya menghentikan sementara bantuan pembangunan ke wilayah Palestina karena negara itu melakukan peninjauan menyeluruh terhadap bantuan keuangan tersebut setelah serangan mendadak militan Hamas terhadap Israel.
“Sedang diperiksa, artinya ditangguhkan sementara,” kata juru bicara Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan.
Bantuan tersebut mencakup bantuan untuk proyek desalinasi, ketahanan pangan dan penciptaan lapangan kerja, dan berjumlah 125 juta euro (US$131 juta).
123.000 Warga Pelestina Mengungsi
Sementara itu dilaporkan bahwa lebih dari 123.000 orang telah mengungsi di Jalur Gaza sejak pecahnya konflik antara Israel dan militan Palestina, kata PBB pada hari Senin (9/10).
“Lebih dari 123.538 orang menjadi pengungsi internal di Gaza, sebagian besar karena ketakutan, kekhawatiran akan perlindungan dan hancurnya rumah mereka,” kata badan kemanusiaan PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa), OCHA, dengan lebih dari 73.000 orang mengungsi di sekolah.
Israel telah melancarkan ratusan serangan di Gaza sejak hari Sabtu (7/10) menyusul serangan yang dilancarkan oleh militan Hamas di Israel.
Adnan Abu Hasna, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), memperkirakan jumlah pengungsi akan terus meningkat. “Ada listrik di sekolah-sekolah ini, kami menyediakan makanan, air bersih, dukungan psikologis dan perawatan medis,” katanya kepada AFP.
Gaza adalah rumah bagi 2,3 juta warga Palestina, yang hidup di bawah blokade Israel yang melumpuhkan sejak tahun 2007.
Warga Sipil Harus Dilindungi
Sebuah sekolah PBB yang menampung keluarga-keluarga pengungsi di Jalur Gaza terkena serangan udara Israel pada hari Minggu (8/10), kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Sekolah yang menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari 225 orang itu rusak parah, menurut Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA). Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Jumlah warga Palestina yang terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari keselamatan telah “meningkat secara signifikan” dalam semalam, kata badan tersebut.
“Hampir 74.000 pengungsi kini berada di 64 tempat penampungan UNRWA, dan jumlah tersebut kemungkinan akan meningkat karena penembakan besar-besaran dan serangan udara terus berlanjut, termasuk di wilayah sipil,” kata UNRWA dalam sebuah pernyataan.
“Warga sipil harus dilindungi setiap saat, termasuk saat terjadi pertempuran. Sekolah dan infrastruktur sipil lainnya, termasuk tempat penampungan keluarga pengungsi, tidak boleh diserang.” (Al Arabiya/AFP)
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...