Jerman Janji Bantu Militer Ukraina, Selama Dibutuhkan
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Jerman akan terus memberikan dukungan militer ke Ukraina selama diperlukan, kata Kanselir Olaf Scholz di Kiev pada hari Kamis (16/6), di tengah kritik atas respons Berlin yang relatif lambat dalam pengiriman persenjataan.
“Kami mendukung Ukraina dengan pengiriman senjata. Kami akan terus melakukan itu selama diperlukan,” katanya pada konferensi pers bersama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan para pemimpin Italia, Prancis, dan Rumania.
Kanselir Jerman tidak membuat janji senjata baru, tetapi menunjuk pada janji sebelumnya seperti perisai pertahanan udara Iris-T dan sistem roket peluncuran ganda MARS II.
“Ini persis tentang itu, kemungkinan untuk mengatur pertahanan dalam jarak yang lebih jauh dan semua yang terkait dengan semua senjata ini… Itulah yang dibutuhkan sekarang,” kata Scholz.
Jerman berada di bawah tekanan karena lambannya pengiriman senjata berat yang sebenarnya untuk mendukung Ukraina, dengan Zelenskyy awal pekan ini menyebut Berlin sebagai negara yang lamban dalam pasokan persenjataan.
Setelah pembicaraan mereka pada hari Kamis, Zelenskyy mengatakan dia menerima “dukungan dari masing-masing pemimpin dan Jerman tidak terkecuali.”
"Saya merasakan dukungan Olaf Scholz hari ini dan saya senang," katanya. Zelenskyy menambahkan bahwa dia secara khusus menantikan penerimaan sistem Iris-T yang “sangat penting bagi kami.”
“Negara kami besar, wilayah yang sangat besar, itu sebabnya kami membutuhkan banyak sistem (anti-udara) dan saya yakin Jerman akan sangat membantu kami dengan itu,” katanya.
Sistem Iris-T telah disebut-sebut oleh Scholz sebagai sistem yang mampu melindungi seluruh kota besar Ukraina dari serangan udara Rusia. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...