Jerman: Kasus COVID-19 Tiga Kali Lebih Tinggi dari Yang Dilaporkan
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Menteri Kesehatan Jerman, Karl Lauterbach, mengatakan bahwa jumlah kasus virus corona baru yang tidak dilaporkan dan tingkat kejadian infeksi yang sebenarnya sekitar dua atau tiga kali lebih tinggi dari angka yang dilaporkan secara resmi.
Lauterbach mengatakan kurangnya pelaporan karena lebih sedikit tes yang dilakukan di tempat kerja dan praktik dokter selama musim liburan, serta hanya sedikit dari hasil tes yang diserahkan kepada pihak berwenang.
Lauterbach juga menyatakan pada hari Rabu (29/12) keprihatinan tentang peningkatan jumlah kasus varian Omicron dan mengimbau orang-orang untuk merayakan Tahun Baru hanya dalam kelompok kecil.
Hajo Zeeb dari Leibniz Institute for Prevention Research and Epidemiology juga meragukan keakuratan angka yang dilaporkan Jerman untuk virus corona dan varian Omicron. “Angka-angka sekarang tentu kurang dilaporkan,” katanya kepada kelompok media RedaktionsNetzwerk Deutschland.
Institut Robert Koch untuk penyakit menular pada hari Rabu (29/12) melaporkan 2.686 kasus baru dari varian tersebut, sehingga jumlah totalnya menjadi 13.129. Empat orang telah meninggal dengan varian tersebut.
Tingkat kejadian dalam tujuh hari, yang telah menjadi metrik utama untuk menentukan kebijakan virus corona, dilaporkan sebagai 205,5 kasus per 100.000 penduduk, angka terendah sejak awal November.
Ini diterjemahkan menjadi 40.043 kasus baru selama 24 jam terakhir. Di negara tetangga Prancis, sebagai perbandingan, pihak berwenang pada hari Rabu melaporkan 208.000 kasus baru.
Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan bahwa pemerintah mengharapkan gambaran yang lebih jelas tentang situasi infeksi awal tahun depan. "Jumlah infeksi merupakan indikator penting, tetapi tentu saja itu bukan satu-satunya," kata juru bicara itu.
Tingkat insiden turun meskipun ada peringatan berulang kali oleh pejabat kesehatan tentang gelombang infeksi kelima yang akan datang.
Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa Jerman membeli satu juta bungkus Paxlovid dari Pfizer, yang mengatakan bahwa pil itu mengurangi 89 persen kemungkinan rawat inap atau kematian bagi orang dewasa yang berisiko penyakit parah. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Mengapa Ada Rumah Yang Masih Berdiri Tegak Setelah Kebakaran...
LOS ANGELES, SATUHARAPAN.COM-Email dan video bangunan yang terbakar di Los Angeles di samping bangun...