Jerman Kirim Rudal Modern dan Radar Canggih ke Ukraina
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengatakan bahwa negaranya akan memasok Ukraina dengan rudal modern anti-pesawat dan sistem radar untuk meningkatkan pengiriman senjata di tengah kritik bahwa Jerman tidak berbuat cukup untuk membantu Kiev menangkis serangan Rusia.
Scholz mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pemerintah telah memutuskan untuk memberi Ukraina rudal IRIS-T SLM yang dikembangkan oleh Jerman bersama dengan negara-negara NATO lainnya.
Dia mengatakan Jerman juga akan memasok Ukraina dengan sistem radar untuk membantu menemukan artileri musuh.
Pengumuman itu disampaikan ketika pasukan Ukraina terlibat dalam pertempuran sengit untuk wilayah industri di timur, Donbas. Ini menyusul serangkaian kemunduran dalam beberapa pekan setelah invasi pasukan Rusia yang kemudian mengalihkan fokus mereka ke Donbas, dan bertekad untuk merebut bagian-bagian wilayah yang belum dikuasai oleh separatis yang didukung Moskow.
Di Donbas, pasukan Rusia telah merebut setengah dari kota utama Ukraina timur dalam "dorongan hiruk pikuk," kata Walikota Oleksandr Striuk hari Selasa. Serhiy Haidai, gubernur wilayah Luhansk yang lebih besar, mengatakan bahwa sebagian besar kota, Sievierodonetsk, berada di bawah kendali Rusia, meskipun ia menambahkan bahwa pertempuran sengit berlanjut dan kota itu tidak dikepung.
Analis militer mengatakan pertempuran di Donbas berpacu dengan waktu: Kremlin mengharapkan kemenangan sebelum lebih banyak senjata Barat tiba untuk memperkuat pertahanan Ukraina.
Barat berharap untuk memiringkan keseimbangan. Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa AS akan memberi Ukraina sistem roket yang lebih canggih yang diminta oleh para pemimpinnya. Dalam sebuah esai yang diterbitkan di The New York Times, Biden mengatakan sistem roket akan memungkinkan Ukraina “untuk lebih tepat menyerang target utama.”
Pejabat AS, yang berbicara sebelum pengumuman Biden dengan syarat anonim, mengatakan Washington akan mengirim Ukraina sejumlah kecil sistem roket jarak menengah berteknologi tinggi. Roket dapat digunakan baik untuk mencegat artileri Rusia dan mengambil posisi Rusia di kota-kota di mana pertempuran sengit terjadi, seperti Sievierodonetsk.
Pengumuman itu muncul di tengah klaim di dalam dan luar negeri bahwa Jerman lambat menyediakan senjata yang dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan diri melawan Rusia. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...