Militer Israel Latihan Serangan Udara Dengan Target Jarak Jauh
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Militer Israel mengatakan bahwa puluhan pesawatnya melakukan latihan simulasi serangan udara pada target jarak jauh. Ini referensi terselubung untuk kemungkinan serangan terhadap saingan regionalnya, Iran.
Tentara mengatakan pada hari Rabu (1/6) nahwa latihan itu berlangsung sehari sebelumnya di atas Laut Tengah dan "melibatkan penerbangan jarak jauh, pengisian bahan bakar di udara, dan menyerang target yang jauh." Namun pernyataan itu tidak memberikan informasi tambahan.
Pengumuman itu disampaikan ketika para perunding yang mewakili kekuatan dunia dan Iran telah mengadakan pembicaraan berbulan-bulan dalam upaya untuk menghasilkan kesepakatan baru untuk mengendalikan program nuklir Teheran, empat tahun setelah kesepakatan yang dicapai pada tahun 2015 runtuh setelah pemerintahan Donald Trump secara sepihak menarik diri.
Israel menganggap Iran sebagai ancaman terbesarnya dan sangat menentang perjanjian JCPOA 2015 yang ditandatangani oleh Iran dan kekuatan dunia, dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki cukup perlindungan untuk mencegah Iran mengembangkan kemampuan senjata atau mengatasi ancaman militer Iran lainnya di wilayah tersebut.
Israel mengatakan menentang kembalinya perjanjian nuklir baru. Iran telah lama bersikeras bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai.
Israel secara luas diyakini sebagai satu-satunya negara bersenjata nuklir di Timur Tengah, tetapi tidak pernah secara terbuka mengakui memiliki senjata semacam itu.
Latihan angkatan udara pada hari Selasa berlangsung sebagai bagian dari latihan militer yang lebih besar selama sebulan, yang mencakup simulasi pertempuran di Siprus awal pekan ini. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...