Jerman Laporkan Kasus Pertama Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi dalam 40 Tahun
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang Jerman mengonfirmasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi pertama di negara itu dalam hampir 40 tahun pada hari Jumat (10/1) pada kawanan sapi di pinggiran Berlin.
Penyakit mulut dan kuku menyebabkan demam dan lepuh mulut pada ruminansia berkuku terbelah seperti sapi, babi, domba, dan kambing.
Langkah-langkah untuk menahan penyakit yang sangat menular ini, yang tidak menimbulkan bahaya bagi manusia meskipun dapat menularkannya, sedang dilaksanakan, dan hewan yang terkena dampak telah disuntik mati, kata pihak berwenang setempat.
Zona eksklusi sejauh tiga kilometer dan zona pemantauan sejauh 10 kilometer telah ditetapkan, dan tidak ada lagi produk atau hewan yang boleh dibawa keluar dari zona ini, kata juru bicara kementerian pertanian federal pada konferensi pers pemerintah rutin.
Pihak berwenang setempat tengah menyelidiki bagaimana hewan-hewan tersebut terinfeksi, tetapi belum ada rencana untuk mengambil tindakan di tingkat federal atau internasional, imbuh juru bicara tersebut.
Jerman dan Uni Eropa secara resmi diakui bebas dari penyakit tersebut. Kasus terakhir di Jerman terjadi pada tahun 1988, menurut lembaga penelitian kesehatan hewan FLI.
FLI mengatakan penyakit tersebut terjadi secara teratur di Timur Tengah dan Afrika, di banyak negara Asia, dan di beberapa bagian Amerika Selatan. Produk hewani yang diimpor secara ilegal dari negara-negara ini menimbulkan ancaman bagi pertanian Eropa, katanya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Tangani Anak Korban Kekerasan Secara Efektif
SAMARINDA, SATUHARAPAN.COM - Psikolog Ikatan Psikolog Klinis (IPK-HIMPSI) Kalimantan Timur (Kaltim) ...