Jerman Wacanakan Cabut Hak Tuan Rumah Piala Dunia 2018
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Beberapa politisi senior di Jerman yang dikuasai partai konservatif pimpinan Kanselir Angela Merkel, mewacanakan pencabutan hak tuan rumah Piala Dunia 2018 yang diselenggarakan oleh Rusia setelah insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17.
Negara Barat menyalahkan separatis pro-Rusia di wilayah timur Ukraina sebagai penyebab jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 17 Juli menyebabkan 298 orang meninggal.
Uni Eropa mempertimbangkan peningkatan sanksi ekonomi terhadap Rusia, Selasa (22/7).
Pencabutan hak Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 kemungkinan memiliki dampak yang kuat daripada sanksi ekonomi, kata Michael Fuchs, deputi kelompok konservatif di Parlemen Jerman.
“FIFA harus meninjau ulang hak penyelenggaraan Piala Dunia 2018, karena tuan rumah Rusia tidak bisa menjamin keselamatan penerbangan sipil,” kata Fuchs kepada Handelsblatt Online, ia menambahkan Jerman dan Prancis akan mengambil alih penyelenggaraan Piala Dunia 2018 jika dibutuhkan.
Sanksi ekonomi terhadap Rusia sulit diterapkan, karena Rusia memiliki perbatasan dengan banyak negara sehingga sulit melarang impor ke Rusia, kata Fuchs.
Asosiasi Perdagangan Jerman mengatakan sanksi ekonomi yang diterapkan oleh Uni Eropa akan mengganggu bisnis Rusia dan Jerman.
“Jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mau bekerja sama dalam investigasi penyebab jatuhnya pesawat MH17, Piala Dunia 2018 di Rusia tidak bisa diselenggarakan,” kata Peter Beuth menteri negara Hesse kepada Bild.
Stephan Mayer, anggota partai konservatif Christian Social Union (CSU) pencabutan hak Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 tidak dilarang.
Asosiasi sepak bola Jerman DFB tidak mau berkomentar terkait wacana ini.
Asosiasi Sepak Bola Belanda Khawatir
Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) menyatakan terlalu dini untuk mencabut hak Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Sepertiga korban kecelakaan pesawat MH17 berasal dari Belanda.
KNVB khawatir penyelenggaraan Piala Dunia 2018 di Rusia dipengaruhi oleh emosi pencinta sepak bola Belanda terkait insiden tragedi pesawat MH17.
“Kami memprioritaskan rasa berdukacita bagi korban tewas,” kata KNVB. Asosiasi Sepak Bola Belanda menyatakan lebih baik mendiskusikan penyelenggaraan piala dunia di Rusia setelah penyebab jatuhnya pesawat MH17 diketahui. (alarabiya.net/dw.de)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...