JFFF 2016: Penghargaan untuk Fashion Icon
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Firman Ichsan, Didi Budiardjo, dan Rima Melati, mendapatkan Fashion Icon Awards di ajang Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2016. Penyerahan penghargaan yang tahun ini memasuki yang kesebelas kalinya kepada sosok yang dinilai berjasa terhadap dunia mode Indonesia itu, diberikan pada acara penutupan Fashion Festival, rangkaian dari JFFF 2016, di Ballroom Harris Hotel and Conventions Kelapa Gading, Kamis (12/5) malam.
Firman Ichsan mendapatkan Fashion Icon Awards berdasarkan kategori Fashion Industry and Support. Ia dikenal sebagai salah satu fotografer fashion ternama Tanah Air dan juga seniman lukis. Atas berbagai pengalaman dan kepiawaiannya dalam bidang foto fashion, ia sering diminta menjadi juri dalam lomba modeling ataupun perancang busana. Ia juga aktif sebagai kurator dalam bidang seni dan fotografi, mengajar fotografi di Institut Kesenian Jakarta, dan aktif dalam kepengurusan Dewan Kesenian Jakarta.
Penghargaan Fashion Icon kategori Fashion Designer diberikan kepada perancang mode Didi Budiardjo. Desainer kelahiran Malang, Jawa Timur ini, memiliki pemikiran yang menjadi acuannya dalam berkarya, yakni "Fashion is a Constant Beating Heart". Ia percaya bahwa fashion adalah suatu intuisi untuk selalu mempersembahkan karya-karya luar biasa yang bisa dicintai dan diterima oleh bangsanya bahkan hingga ke kancah internasional.
Didi sudah berkarya 25 tahun di dunia fashion Indonesia, dan konsistensinya itu ia tunjukkan dalam show tunggal yang ia gelar pada 2014, sekaligus sebagai perayaan atas kiprahnya di industri fashion di Indonesia.
Penghargaan kategori Lifetime Achievement diberikan kepada Rima Melati. Tidak hanya sukses melakoni perannya sebagai pemeran dalam berbagai film, artis bernama asli Marjoline Tambajong ini juga menjadi salah satu ikon dunia entertainment Indonesia. Pada masanya, Rima, putri perancang busana Non Kawilarang, adalah peragawati yang turut mengiringi perkembangan dunia mode Tanah Air.
Di luar dunia keartisan, Rima yang juga dikenal sebagai cancer survival, aktif menjadi pembicara pada berbagai seminar dan diskusi, bersama organisasi sosial Yayasan Indonesia Tanpa Tembakau.
Ketiga tokoh tersebut dipilih melalui pertimbangan dan penilaian sejumlah pakar yang sudah sangat kredibel dalam industri mode Indonesia, yakni Martha Tilaar (pendiri Martha Tilaar Group), Dian M Muljadi (Publishing Director Fimela Network), Mayadewi (President Director Esmod Jakarta), Ria Lirungan (editor in Chief Harpaer’s Bazaar Indonesia), Ninuk M Pambudy (Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas), Samuel Mulia, Sony Muchlison, Anton Diaz (pengamat fashion), Poppy Dharsono (Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia, Sjamsidar Isa (Ketua Ikatan Perancang Mode Indonesia), Cut Meutia (Deputy Chairman JFFF).
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...