JK Jadi Saksi Sidang Sudjadnan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla (JK) jadi saksi dalam kasus dugaan korupsi Kementerian Luar Negeri dengan terdakwa mantan Sekretaris Jenderal Departeman Luar Negeri Sudjadnan Parnohadiningrat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (4/6).
Kalla dipanggil menjadi saksi bersama dengan Bambang Kesowo mantan Menteri Sekretaris Negara kabinet Gotong Royong untuk meringankan terdakwa Sudjadnan atas dugaan korupsi penggunaan anggaran Sekretariat Jendaral pada periode tahun 2004 dan 2005. JK yang tiba sekitar pukul 10.00 WIB mengenakan kemeja batik hadir memenuhi panggilan sebagai saksi atas permintaan terdakwa.
Dalam persidangan Kalla menjawab semua pertanyaan dari tim kuasa hukum Sudjadnan terkait dengan penyelenggaraan konferensi internasional pada tahun 2004 dan 2005 melalui Kementerian Luar Negeri yang diduga terindikasi adanya tindak pidana korupsi.
Selain tim kuasa terdakwa pertanyaan juga diajukan oleh Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait dengan proses pelaksanaan konferensi di Bali dan juga tentang konferensi terkait dengan bencana alam Tsunami di Aceh pada tahun 2004 yang lalu. JK menjawab bahwasanya penyelenggaraan konferensi internasional tersebut merupakan event darurat untuk mengembalikan citra Indonesia dimata dunia terkait dengan aksi teror bom Bali yang membuat aset wisata menurun. Sementara terkait dengan Tsunami pada tahun 2004 penyelenggaran konferensi itu merupakan keadaan darurat yang diikuti oleh sejumlah negara melalui Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk membantu para korban bencana.
Usai menjalani sidang sebagai saksi JK sempat memberi keterangan kepada sejumlah awak media terkait dengan adanya istilah “uang lelah” untuk Kementerian Luar Negeri yang menurut informasi dana tersebut digunakan untuk membebaskan Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera. JK menjawab dirinya tidak mengetahui secara teknis dari mana dana tersebut, namun soal perihal tentang adanya upaya pembebasan WNI, Kalla menjawab tahu dan itu rahasia negara.
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...