JK Sebut Orde Baru Eksploitasi Hutan Berlebihan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa pada zaman pemerintahan tahun 1960 hingga 1970an memiliki kesalahan dalam mengelola lingkungan khususnya hutan.
“Ketika di Jawa dan Kalimantan banjir besar, baru kita sadari kesalahan kita pada masa lalu. Kebijakan masa lalu yang merusak lingkungan dan menyebabkan bencana. Ekonomi Indonesia pada 1960-1970an digerakkan oleh illegal logging yang dilakukan oleh pengusaha kayu, jutaan hektare hutan dibabat. Itulah timbul masalah besar lingkungan kita,” kata JK saat membuka acara Indonesia Green Infrastructure Summit 2015 di Fairmont Hotel Senayan Jakarta Selatan, Selasa (9/6).
Akibatnya, lanjut dia, pemerintahan berikutnya yang harus menanggung semua konsekuensinya dengan membuat kebijakan yaitu menutup ekspor bahan baku termasuk mineral. Upaya ini dilakukan agar negara mendapatkan nilai tambah dan membuat lingkungan menjadi lebih baik.
“Kita harus belajar dari kesalahan sehingga kita harus belajar pada prinsip ekonomi dan kehidupan yang berkepanjangan. Ini agar kita bisa mewariskan untuk generasi kita di masa yang akan datang,” kata JK.
Menurutnya, dengan melakukan pembangunan berbasis green infrastructure atau pembangunan hijau akan dapat menarik investasi yang berorientasi pada pembangunan ramah lingkungan dan akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Bicara green infrastructure maka kita bicara pada hal mendasar dengan mengupayakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, baik pembangunan jalan, pelabuhan, air maupun listrik. Semua mengacu pada keberlanjutan dan langkah yang harus diperhatikan untuk masa depan adalah bekerjasama World Bank dan lembaga dunia lainnya," kata JK.
Editor : Eben Ezer Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...