Joas: Penangkapan BW Telikung Politik yang Tidak Cantik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Negara dikejutkan dengan berita penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Jumat (23/1) pagi saat mengantar anaknya sekolah.
Menanggapi peristiwa penangkapan pria yang akrab disapa BW itu, Ketua Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta Pdt Joas Adiprasetya mengatakan semua orang yang mempunyai pengetahuan politik, meskipun hanya sedikit, akan tahu bahwa itu soal perebutan kekuasaan, balas dendam, dan soal telikung politik yang tidak cantik.
“Dan lagi-lagi korbannya adalah rakyat,” kata Joas kepada satuharapan.com saat ditemui seusai mengisi acara Dialog Interaktif dan Ibadah Syukur Tahun Baru Oikoumene Pemimpin Gereja-Gereja dan Perguruan Tinggi di Jakarta pada Jumat sore di Cawang, Jakarta Timur.
Menurut Joas, dari peristiwa ini poin yang dipertaruhkan adalah komitmen Indonesia untuk keluar dari gurita korupsi.
Joas juga berpandangan agar Presiden Joko Widodo sebagai kepala negara harus bertindak cepat.
Gereja Sedang Tidur
Sementara itu, sebagai rohaniwan, Joas melihat Gereja sekarang ini semacam sedang tidur di tengah polemik negara yang makin pelik.
“Sedang tidur karena kelelahan setelah ikut-ikutan Pilpres yang sama sekali tidak bermutu itu. Gereja sekarang pun semacam tidur dan jaga jarak, cenderung untuk tidak bersikap,” ujar Joas.
Menurut Joas, seharusnya peristiwa penangkapan BW dan kisruh politik yang tengah melanda negara ini menjadi momen masyarakat untuk bersikap.
“Bersifat bukan sebagai gereja, tetapi sebagai orang Indonesia. Ini juga bukan hanya soal gereja, ini soal bangsa Indonesia,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane menyatakan penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto terkait dengan kasus suap sengketa pilkada Kotawaringin Barat.
“Saya sudah konfirmasi ke Bareskrim dan mereka mengakui bahwa benar ada penangkapan terhadap Bambang Widjojanto pagi ini,” kata Neta di Jakarta, Jumat (23/1) seperti dikutip televisi nasional.
Sementara Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie menegaskan penangkapan BW untuk membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dalam kasus sengketa Pilkada di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
“Tadi pukul 7.30 Bambang ditangkap Bareskrim dan sekarang sedang diperiksa,” kata Franky Sompie Rony kepada wartawan di kantor Bareskrim Polri, Jakarta.
BW ditangkap di tengah gelombang polemik Polri dan KPK yang meruncing akibat pencalonan Budi Gunawan menjadi Kapolri.
Baca juga:
- Hari Raya Kenaikan Yesus Ke Surga Adalah Perayaan Keberagaman
- Ikonografi dalam Pandangan ‘Calvinis’ Abad 21
- Ketua STT Jakarta Gunduli Rambut Rayakan Pelantikan Jokowi
- Joas Adiprasetya Menyesal Menonton "Left Behind"
- Joas: Lupakan Saja Teologi Servant Leadership!
- Ibadah Natal Tanpa Rumah Ibadah
- Teolog: Yesus Tidak Lahir di Kandang Domba
Editor : Bayu Probo
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...