John Haba: Membangun Jemaat Melalui Penelitian
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Prof. Johanis Haba, Ph.D., Peneliti Utama LIPI sekaligus dosen tetap Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta dalam kuliah umum bertajuk ‘Manfaat Penelitian untuk Membangun Jemaat’ pada Jumat (26/9) di Auditorium STT Jakarta mengatakan bahwa membangun jemaat Kristen, seperti meningkatkan kualitas hidup dalam bidang ekonomi, dapat diawali dengan penelitian.
Penemuan-penemuan baru di abad ini muncul karena adanya penelitian. Haba mengatakan bahwa tidak mungkin ada penemuan-penemuan baru tanpa penelitian dan perkembangan iptek. Riset ini pun dapat dikembangkan untuk membangun jemaat gereja, khususnya gereja Kristen di Indonesia.
Pembangunan merujuk pada membuat perubahan dan peradaban dalam meningkatkan kualitas hidup jemaat. Nuansa perubahan yang dimaksud Haba adalah perubahan yang dinamis, caranya dengan memanfaatkan potensi-potensi jemaat. Potensi jemaat diketahui dari data yang masuk, misalnya dengan pendataan perbandingan jumlah antara jemaat yang perekonomiannya menengah ke atas dan jemaat yang perekonomiannya menengah ke bawah. Dengan begitu, jemaat yang perekonomiannya menengah ke atas dapat membantu masyarakat yang perekonomiannya menengah ke bawah.
Jemaat adalah Realitas Heterogen
Jemaat adalah aspek heterogenitas. Heterogenitas jemaat yang dimaksud oleh Haba adalah konstruksi individu-individu yang beragam. Heterogenitas ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh gereja untuk mengembangkan potensi jemaat. Jemaat yang heterogen dapat mengumpulkan data penelitian dari berbagai sisi. Menurut Haba, data adalah bagian paling vital dalam sebuah riset karena data merupakan basis. Tanpa data, riset akan menjadi kabur dan absurd.
Data diperoleh dari masalah-masalah internal aktual yang tengah berkembang di tubuh jemaat. Apabila masalah telah ditemukan, kebutuhan objektif pun terjawab. Tujuan perubahan dan pembangunan juga dapat tercapai.
Tugas Membangun Jemaat
Haba menyampaikan bahwa tugas jemaat adalah membangun jemaat itu sendiri melalui riset sederhana. Membangun jemaat melalui riset selayaknya telah menjadi fokus utama gereja karena riset penting dalam konteks organisasi.
“Setidaknya ada lima tugas yang harus kita lakukan untuk melakukan riset yang sederhana saja? Pertama, apakah ada program dan anggaran penelitian di jemaat. Kedua, apakah masalah utama di jemaat? Kedua, kalau ada berapa besar jumlah anggarannya? Ketiga, apa masalah utama di jemaat? Keempat, apa kebutuhan paling penting di jemaat? Kelima, bagaimana memperbaiki keadaan ini?” Haba memaparkan.
Menurutnya, riset yang sederhana saja akan dapat berkontribusi membangun jemaat.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...