John Kerry Janji Bebaskan Pdt Abedini dari Penjara Iran
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Nasib Pendeta AS-Iran Saeed Abedini disorot oleh Menteri Luar Negeri John Kerry pada sambutannya untuk Laporan Departemen Luar Negeri AS untuk Kebebasan Beragama Internasional Tahun 2013. Dan, Kerry menjanjikan untuk terus bekerja untuk pembebasan sang pendeta.
“Di Iran, Pendeta dengan dwikewarganegaraan AS-Iran Saeed Abedini tetap dipenjara. Pihak berwenang Iran menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara hanya karena keyakinan agamanya. Kami akan terus menyerukan pembebasannya dan kami akan terus bekerja untuk itu,” kata Kerry .
“Dan jangan salah: Kami akan terus membela masyarakat beragama minoritas di bawah serangan dan dalam bahaya di seluruh dunia, dari Saksi Yehova, Baha'i, sampai Ahmadiyah.” (Baca juga: Pelanggaran Kebebasan Beragama, Ancam Stabilitas Negara)
The American Center for Law and Justice, yang mewakili istri Abedini ini, Naghmeh, dan dua anak-anak mereka di Amerika Serikat, mengatakan bahwa mereka “bersyukur” karena pernyataan Kerry. Kelompok hukum tersebut telah berkampanye untuk pembebasan pendeta, yang telah menghadapi pemukulan dan kurangnya perawatan medis saat berada di penjara Iran.
Pada Mei lalu, Abedini dipukuli saat dipindahkan dari rumah sakit kembali ke penjara Rajai Shahr, menyebabkan keluarganya makin tertekan. (Baca juga: Pdt Saeed Abedini Dibelenggu di Rumah Sakit Iran)
“Ini merupakan perkembangan yang sangat mengecewakan - salah satu yang menghancurkan hati saya,” kata Naghmeh Abedini pada saat itu. “Keluarga kami sangat sedih dan kami terus berdoa untuk Saeed—bagi keselamatan dan pembebasannya. Kami sangat berterima kasih bahwa begitu banyak orang di seluruh dunia terus berdoa untuk Saeed.”
Laporan—yang merupakan update tahunan untuk Kongres AS tentang keadaan kebebasan beragama di seluruh dunia—mencatat bahwa AS tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran, dan memiliki kesempatan yang terbatas untuk meningkatkan perhatian terhadap kebebasan beragama dengan para pejabat tinggi Iran. (Baca juga: Kristen Iran Bicara Tentang Kondisi Mereka)
“Pada beberapa kesempatan, pejabat senior pemerintah AS, termasuk Presiden dan Menteri Luar Negeri, mengontak langsung para pejabat Iran pada kasus pendeta Kristen Saeed Abedini yang ditahan atas tuduhan terkait dengan keyakinan agamanya dan menyerukan pembebasannya,” kata laporan itu.
“Departemen Luar Negeri juga secara terbuka menyerukan pembebasan Saeed Abedini dan tahanan lainnya yang dipenjara karena agama mereka.”
Doa syafaat direncanakan pada 26 September yang akan menandai ulang tahun dua tahun penjara warga negara Amerika itu di Iran. Ratusan kota di seluruh dunia sedang mempersiapkan untuk mengadakan doa tersebut, dengan informasi lebih lanjut tersedia di situs web ACLJ.
Hampir 287.000 orang juga telah menandatangani petisi yang menyerukan pembebasannya. (christianpost.com)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...