Jokowi: BBM Naik? Jadi Pengusaha Jangan Manja!
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketidakstabilan harga minyak dunia dan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat ketetapan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik ikut terganggu. Inilah yang membuat para pelaku usaha kecil menengah (UKM) merasa kesulitan dalam menjalankan usahanya.
Namun, dalam menanggapi pernyataan tersebut Presiden RI Joko Widodo meminta agar pengusaha jangan menyerah dalam menjalankan usahanya.
“Yang namanya entrepreneur (pengusaha) semakin banyak kompetisi itu semakin baik. Semakin banyak yang dihadapi itu akan semakin kokoh untuk melihat peluang-peluang yang ada. Tidak dimanjakan. Artinya apa? Ya itulah yang harus dihadapi,” kata Jokowi dalam Pameran Inacraft 2015 di JCC Jakarta Selatan, Rabu (8/4).
“Yang namanya entrepreneur itu harus melihat ke depan. Nggak bisa kita menjadi entrepreneur kemudian minta dimanjakan. Itu bukan entrepreneur. Jangan pesimistis.”
Dia menambahkan bahwa pemerintah dalam hal industri kreatif akan membantu dalam hal desain, kemasan, dan pemasaran.
“Nanti yang namanya Badan Ekonomi Kreatif akan memberikan peran yang lebih untuk urusan-urusan yang berkaitan dengan desain dan kemasan, kemudian marketing-nya dari Kementerian Perdagangan,” kata dia.
Kemudian untuk pemasarannya pemerintah melalui Kemendag akan membuat trading house (rumah dagang) yang nantinya akan dikelola dengan manajemen yang baik dan profesional. Sedangkan untuk pasar luar negeri nanti akan disiapkan badan promosi khusus dari Kemendag. Badan promosi ini nanti tugasnya akan membantu para pelaku UKM ikut pameran besar di luar negeri seperti Prancis dan Frankfurt.
“Banyak pasar nanti yang bisa dimasuki asal kita memiliki kemasan yang baik,” kata dia.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga mengapresiasi para pelaku usaha handicraft ini sudah semakin maju karena mulai terkonsentrasi dan memakai bahan produksi ramah lingkungan.
“Banyak produk spesifik yang kita lihat tadi misalnya sudah mulai ke produk anak-anak. Ini sudah mulai fokus. Bagus. Kemudian ada produk-produk yang sudah mulai mengarah pada ramah lingkungan misalnya tadi warna-warna di batik sudah banyak memakai pewarna alami. Ini juga artinya ke depan konsumen akan cenderung membeli produk-produk ramah lingkungan.”
Pameran Inacraft 2015
Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2015 ini kembali digelar yang ke-17 kalinya di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta Selatan. Pameran yang mengambil nuansa Bali ini akan berlangsung selama lima hari mulai tanggal 8 hingga 12 April 2015 dengan tiket masuk seharga Rp 20.000.
Pameran Inacraft 2015 ini diikuti oleh sekitar 1.500 peserta dan lebih dari 1300 stan dari seluruh pelosok Indonesia seperti Bali, NTT, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Papua. Selain dari Indonesia ada pula produk-produk handicraft dari Malaysia, Thailand, Iran, dan Tunisia.
Barang-barang yang dipamerkan antara lain quilting, aneka sepatu dan sandal industri rumahan, dekorasi rumah, aksesori, furnitur, produk fashion, kerajinan rotan, tenun, bordir, patung berukir, bingkai lukisan, dan mainan edukasi untuk anak-anak.
Editor : Sotyati
Polri Tangkap Buron Pengendali Clandestine Lab di Bali Asal ...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengamankan satu orang dar...