Jokowi Berencana Naikkan Harga BBM 1 November
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kantor berita Reuters melaporkan Presiden terpilih, Joko Widodo, akan menaikkan harga BBM Bersubsidi dalam 14 hari setelah dilantik. Besar kenaikan untuk bensin dan solar berkisar Rp 3.000 per liter. Dengan demikian seliter bensin akan mencapai Rp 9.500 dan solar Rp 8.500.
Reuters hari ini, Jumat (17/10) mengutip seorang penasihat Jokowi yang tidak mau disebutkan namanya yang mengatakan bahwa kenaikan harga BBM Bersubsidi tersebut akan menghemat anggaran sebesar Rp 156 triliun tahun depan.
"Rencananya (dinaikkan) tanggal 1 November, tetapi cukup aman mengatakan kenaikan itu akan dilakukan dalam dua minggu setelah dilantik," kata dia. Meskipun demikian, ia mengatakan masih terbuka kemungkinan Jokowi akan mengubah pikiran pada saat-saat terakhir.
Jokowi sebetulnya mengharapkan kenaikan harga BBM dilakukan sebelum ia resmi menjabat. Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak permintaan Jokowi Agustus lalu.
Kemungkinan besar rencana Jokowi akan mendapat penolakan di parlemen. Namun, untuk menaikkan BBM, Presiden tidak membutuhkan persetujuan mereka.
Sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM, pemerintahan Jokowi berencana menyediakan bantuan Rp300 ribu per rumah tangga miskin per tiga bulan sampai kuartal pertama tahun 2016. Jokowi juga mempertimbangkan untuk menaikkan kembali harga BBM pada kuartal keempat 2015.
Penghematan anggaran dari kenaikan harga BBM akan dialokasikan untuk belanja infrastruktur, pertanian, pedidikan dan kesehatan.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...