PBB Puji Peran Pertanian Keluarga Berantas Kelaparan Global
• Sekitar 90 persen dari 570 juta pertanian di bumi ini, dikelola oleh keluarga, dan menjadi solusi penting dari kelaparan.
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - “Lebih dari 800 juta orang di seluruh dunia, masih kurang dalam mengakses kesehatan, dan makanan yang bergizi. Peran Pertanian Keluarga jadi makin penting dalam perang global dan kelaparan,” kata pejabat PBB (16/10), ia menambahkan, partisipasi dari Pertanian Keluarga di dunia dapat “mengubah gelombang”, dalam membentuk agenda baru untuk masa depan yang berkelanjutan.
“Pertanian keluarga adalah kunci untuk membuka kemajuan global,” kata Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon, dalam pesannya menandai perayaan tahunan Hari Pangan Sedunia.
“Mereka menjalankan sebagian besar pertanian di dunia, dan melestarikan sumber daya alam dan keragaman hayati. Pertanian Keluarga, merupakan landasan pertanian dan sistem pangan yang inklusif dan berkesinambungan. Sebuah dunia yang bebas dari kemiskinan dan kelaparan, di mana semua orang telah menyadari hak mereka untuk makanan yang cukup, dan pusat masa depan yang kita inginkan.”
Tema Hari Pangan Sedunia tahun ini, yang dirayakan setiap tanggal 16 Oktober, adalah menghormati berdirinya Badan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) tahun 1945, adalah Pertanian Keluarga: memberi pangan dunia, merawat bumi, dan bertujuan memberi perhatian kepada 500 juta petani kecil di dunia, dalam upaya untuk memberantas kemiskinan dan menjaga lingkungan.
Hari Pangan se Dunia tahun ini, juga bertepatan dengan Tahun Internasional Pertanian Keluarga, yang dibentuk oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2012. Mengakui pentingnya kontribusi Pertanian Keluarga, dalam membentuk ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan, dalam pencapaian tujuan pembangunan yang disepakati secara internasional, termasuk tujuan Pembangunan Milenium (MDGs).
Di tengah upaya global menargetkan tujuan “nol kelaparan,” Sekretaris Jenderal menekankan dalam pesannya bahwa, ada 100 juta orang kelaparan hari ini, dibandingkan 10 tahun yang lalu, ketika 63 negara telah berhasil mengurangi separuh populasi yang menderita kekurangan gizi.
Selain itu, ia menunjuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim baru-baru ini, yang diselenggarakan di New York menjelang debat umum PBB, di mana lebih dari seratus organisasi dan pemerintah berjanji untuk bekerja lebih erat dengan petani, nelayan dan peternak untuk meningkatkan ketahanan pangan dan juga fokus pada mengatasi perubahan iklim.
Ban memperingatkan, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
“Lebih dari 800 juta orang tidak memiliki kesehatan yang memadai, makanan bergizi untuk menjalani kehidupan yang aktif. Satu dari tiga anak-anak kekurangan gizi, “kata dia, dan menambahkan bahwa pada tahun 2015, masyarakat internasional akhirnya memiliki kesempatan untuk “mengubah gelombang” dan mencapai tujuan pembangunan Milenium untuk agenda baru bagi pembangunan berkelanjutan.
“Sebuah dunia yang bebas dari kemiskinan dan kelaparan, di mana semua orang telah menyadari hak mereka untuk mendapatkan makanan yang cukup, merupakan masa depan yang kita inginkan,” katanya.
Dalam laporan FAO mengenai Pangan dan Pertanian 2014 yang dirilis hari ini, Direktur Jenderal FAO, José Graziano da Silva, menunjukkan bahwa 90 persen dari 570 juta pertanian di bumi ini, dikelola oleh keluarga, dan menjadi solusi penting dari kelaparan. (un.org)
Pemikiran Direktur Jenderal FAO, José Graziano da Silva dapat Anda baca di:
- Pertanian Keluarga Jawaban Mengatasi Masalah Kelaparan
- FAO: Indonesia Teladan Pemberdayaan Masyarakat Terpencil
- Hari Pangan Dunia 2013, Kekhawatiran Menghinggapi Berbagai Negara
- Kelaparan Adalah Skandal Dunia Yang Memalukan
Editor : Bayu Probo
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...