Jokowi Blusukan Pilih Naik Kijang daripada Mercy
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) melakukan blusukan pertama dengan dikawal pasukan pengaman presiden (paspampres).
Jokowi meninggalkan Balai Kota DKI Jakarta sekitar pukul 11.30 WIB dan langsung menuju kawasan Ciliwung meninjau proyek sodetan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT).
Meski standar operasional prosedur (SOP) pengamanan kepresidenan mengharuskan Jokowi menggunakan sedan Mercedez Benz, namun Jokowi memilih mengendarai mobil Kijang Innova hitam berplat nomor B 1124 BH yang biasa dikendarainya untuk blusukan selama menjabat sebagai Gubernur DKI.
Salah satu anggota paspampres dari Grup A Mayor Anan mengatakan pihaknya akan mengkaji ulang terkait pilihan kendaraan Jokowi tersebut.
“SOP-nya harus menggunakan Mercy, ya nanti kita sesuaikan lagi lah SOP-nya. Kita akan bicarakan lagi nanti,” kata Mayor Anan.
Dengan adanya pengamanan paspampres, iring-iringan mobil Jokowi menjadi tujuh unit termasuk sedan Mercy kosong yang seharusnya ditumpangi Jokowi.
Sebelum terpilih menjadi presiden, iring-iringan Jokowi hanya dua hingga tiga mobil setiap kali blusukan.
Selama blusukan, Jokowi terlihat masih melayani keluhan warga dan permintaan warga untuk foto bersama. Salah satunya adalah Rahmat (55) warga Citayam, Depok yang mengadu soal mahalnya biaya kesehatan.
“Pak Jokowi cepat jadi presiden, biar kalau berobat saya gratis. Saya iri sama warga Jakarta yang dapat Kartu Jakarta Sehat!” Seru Rahmat di antara kerumunan wartawan yang sedang meliput kegiatan Jokowi.
Dengan sedikit susah payah karena terhalang para paspampres yang berbadan lebih tinggi darinya, Jokowi langsung menghentikan aktivitasnya dan berhenti untuk menyapa pria tersebut.
“Iya, sabar ya. Nanti sebentar lagi,” kata Jokowi yang waktu itu mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
Sejak pagi aktivitas paspampres memang sudah terlihat di Balai Kota. Mereka datang di Balai Kota dengan mengenakan setelan jas hitam dan dasi merah serta kaca mata hitam. Namun, sesampainya di kantor Jokowi, ke-37 paspampres langsung berganti kostum dengan batik lengan panjang dan celana hitam.
Beberapa waktu sebelumnya, Jokowi mengatakan ingin paspampres terlihat lebih “santai” sehingga warga tidak “rikuh” berdekatan dengannya.
Setelah dari Sodetan Kali Ciliwung, Jokowi dan rombongan beranjak ke Waduk Rawa Kendal, Rororan, Jakarta Utara.
Sampai di area waduk yang kering dan panas, paspampres sigap mengeluarkan payung. Namun Jokowi menolak. Paspampres mengaku tidak kewalahan dengan gaya blusukan Jokowi itu.
“Kita sama sekali tidak kagok dengan gaya Bapak. Kita ini menyesuaikan, tapi SOP tetap harus bisa dijalankan karena status Bapak kan sekarang presiden,” kata Mayor Anan.
Saat beberapa warga minta foto bersama Jokowi, paspampres senantiasa membuat pagar betis di sekelilingnya, namun satu-dua warga masih bisa berfoto dengan calon orang nomor satu di Republik Indonesia itu.
Paspampres mengaku meski bertoleransi pada permintaan warga tapi mereka meminta warga tetap menjaga etika.
“Kita tidak masalah kok kalau ada warga minta foto bersama, tapi yang jelas harus tetap jaga etika karena Pak Jokowi kan sudah jadi presiden,” kata Mayor Anan.
Jokowi sendiri mengaku tidak ada yang berubah dari kebiasaan blusukannya itu.
“Interaksi dengan masyarakat tetap sama. Tidak susah. Malah paspampresnya kali yang susah,” kata Jokowi kemudian tertawa. (Ant)
Israel dan Hamas Hampir Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjat...
KAIRO, SATUHARAPAN.COM-Israel dan Hamas tampaknya hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata yang ...