Jokowi Diminta Tinjau Ulang Pembangunan Kereta Api di Papua
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen Sophie Wulan Tangkudung meminta Presiden Joko Widodo untuk meninjau kembali pembangunan kereta api di Papua.
Menurut Ellen, selain jumlah penduduk masih sedikit, kondisi alam juga menyulitkan pembangunan kereta api di Papua.
“Saya setuju untuk Sulawesi dan Kalimatan. Di Papua itu selain penduduknya masih sedikit, juga alamnya agak sulit untuk membangun kereta,” kata Ellen saat dihubungi satuharapan.com di Jakarta, hari Jumat (27/11).
“Bukannya saya enggak setuju, tapi untuk saat ini mungkin terlalu besar biayanya untuk membangun kereta di sana, karena kereta itu kan harus mengangkut banyak orang dan mengangkut barang juga banyak. Kalau tidak dia akan seperti tidak efisien,” kata dia menambahkan.
Oleh karena itu, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) periode 2015-2016 itu menyarankan di Papua lebih cocok dibangun jalan raya.
“Jadi lebih cocok kalau itu (di Papua) dibangun jalan. Walaupun juga secara alam agak berat juga. Beratnya itu bukan secara teknis tapi secara biaya. Teknis tetap bisa dibangun. Tapi secara biaya menjadi besar,” katanya.
“Tapi bukannya saya enggak setuju ada kereta di situ (Papua), setuju saja kalau mau seperti itu,” kata dia menegaskan.
Sebelumnya, usai meninjau pembangunan jalur kereta Trans Sulawesi di Makassar, Jokowi mengatakan, tahun depan pembangunan jalur kereta api di Papua akan dimulai.
"Jangan sampai saudara-saudara kita di Papua bertanya, kenapa di Papua tidak ada jalur kereta api," kata Jokowi di Makassar, hari Rabu (25/11).
Sejak sebelum terpilih sebagai presiden, Jokowi sudah menjanjikan untuk memberi perhatian khusus bagi pembangunan di Papua.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...