Jokowi Dorong Pengembangan Wisata Bahari Sulawesi Tengah
Mewujudkan pembangunan yang merata di Sulawesi Tengah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perhatian khusus pada pengembangan potensi di sektor perikanan serta wisata bahari di Provinsi Sulawesi Tengah saat memimpin Rapat Terbatas mengenai “Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Sulawesi Tengah”, di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, hari Kamis (9/3) siang.
“Saya minta dilakukan langkah-langkah percepatan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan aksesibilitas menuju kawasan pariwisata seperti revitalisasi bandara Mutiara, Jalan Tol Palu-Parigi dan pengembangan Pelabuhan Palu dan peningkatan kapasitas Pelabuhan Parigi,” kata Presiden Jokowi.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah yang mencapai 9,98 persen, di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 5,02 persen, diharapkan menjadi momentum untuk lebih meningkatkan lagi pembangunan untuk menurunkan angka kemiskinan yang masih cukup tinggi di provinsi tersebut.
“Momentum pertumbuhan ekonomi ini juga kita harapkan bisa berdampak langsung pada pengentasan kemiskinan yang saat ini masih di angka 14,09 persen. Dan kita harapkan juga bisa mempercepat pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Sulawesi Tengah,” kata Presiden.
Menurut Jokowi, beberapa sektor unggulan yang berpotensi sebagai bisnis inti di provinsi beribu kota Palu itu antara lain di bidang pertambangan nikel, perkebunan dengan komoditas berupa kakao, kopi, kelapa dan cengkeh, kehutanan dengan produk rotan, kayu ebony dan meranti.
“Saya minta komoditas hasil pertanian, kehutanan maupun pertambangan itu dapat diolah di Sulawesi Tengah sehingga bisa memberikan nilai tambah, multiplier effect bagi masyarakat,” katanya.
Pemerataan merupakan tujuan dari pembangunan nasional. Hal itu juga berlaku di Provinsi Sulawesi Tengah, yang walaupun memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik, namun masih memiliki angka kemiskinan yang tinggi.
Presiden Jokowi juga meminta untuk dipersiapkan sebuah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Provinsi Sulawesi Tengah sebagai antisipasi pertumbuhan sektor pertambangan dan industri pengolahan.
“Saya mendapatkan informasi bahwa di Kawasan Ekonomi Khusus Morowali sudah beroperasi pabrik smelter dan pabrik stainless steel. Selanjutnya, kita perlu siapkan pengembangan KEK Palu,” kata Presiden.
Namun, selain memperhatikan kesiapan infrastuktur pendukung seperti tenaga listrik, air bersih, sarana dan prasarana pekerja, Presiden juga menekankan pentingnya pendidikan dan keterampilan tenaga kerja lokal dan aspek kelestarian lingkungan.
“Juga peningkatan pendidikan dan keterampilan terutama bagi tenaga kerja lokal. Saya juga ingin pembangunan di Sulawesi tengah khususnya di kawasan ekonomi khusus betul-betul memperhatikan aspek lingkungan dan kita hindarkan adanya pencemaran," katanya. (PR)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...