Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 16:44 WIB | Selasa, 23 Februari 2021

Jokowi Harapkan Panen Padi di Sumba Tengah Dua Kali Setahun

Presiden Jokowi mengunjungi areal persawahan di Sumba Tengah, NTT di tengah hujan lebat di sana, hari Selasa (23/2). (Foto: BPMI Setpres)

SUMBA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo mengharapkan, di Sumba Tengah sebagai salah satu lumbung pangan, panen padi bisa dilakukan dua kali dalam setahun, dan satu kali panen jagung atau kedele.

“Panen yang ada di Sumba Tengah ini setahun masih sekali, yaitu padi. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” kata Presiden dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Sumba Tengah,Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa (23/2).

Luas kawasan lumbung pangan di sana 5.000 hektare; 3.000 hektare untuk penanaman padi, sementara 2.000 hektare untuk komoditas jagung atau kedele. Namun pemerintah menargetkan pengembangan luas lahan untuk lumbung pangan keseluruhan mencapai 10.000 hektare.

Jokowi mengunjungi areal persawahan di tengah hujan lebat di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah. Lumbung pangan itu dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman di wilayah tadah hujan setempat atau di lahan kering yang didukung fasilitas sumur bor, embung, dan mata air. Hal itu juga untuk menyejahterakan masyarakat setempat. 

Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Sumba tengah, NTT. (Foto: BPMI Setpres).

 

 

Kendala Sumber Air

Jokowi mengakui bahwa pengembangan lumbung pangan di NTT masih menemui kendala utama, yakni ketersediaan sumber air untuk mengairi persawahan. Maka, pemerintah membangun sebanyak 200 sumur bor untuk pengairan sawah di lumbung pangan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk melihat potensi pembangunan waduk atau bendungan di wilayah tersebut yang diharapkan dapat mengatasi masalah kurang air.

“Memang kuncinya ada di air. Di sini kita lihat sudah dibangun sumur bor yang masuk ke sawah. Beberapa embung juga sudah dibangun di sini. Tapi masih jauh dari cukup,” katanya.

Melalui Kementerian Pertanian, pemerintah juga memberdayakan masyarakat setempat dalam pengembangan lumbung pangan melalui program padat karya pengolahan tanah dan pembersihan semak belukar untuk lahan seluas 3.650 hektare.

Jokowi juga memerintahkan Kementerian Pertanian untuk membantu alat mesin pertanian (alsintan) yang sangat dibutuhkan oleh para petani. “Kalau ini kita kerjakan, saya meyakini food estate yang ada di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan NTT ini akan bisa terbangun sebuah ketahanan pangan yang baik untuk negara kita,” katanya.

Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat, dan Bupati Sumba Tengah, Paulus SK Limu.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home