Tiga dari Tujuh Bendungan Selesai Dibangun di NTT
SIKKA, SATUHARAPAN.COM-Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki satu lagi bendungan, setelah diresmikannya Bendungan Napun Gete, di Kabupaten Sikka, oleh Presiden Joko Widodo, hari Selasa (23/2). Bendungan itu dibangun dengan anggaran sebesar Rp 880 miliar.
Jokowi mengatakan bahwa dalam tiap kunjungannya ke NTT, satu hal yang selalu dimintakan ialah pembangunan bendungan. Dia amat memahami hal itu karena memang kunci kemakmuran NTT terletak pada bagaimana air dialirkan ke persawahan dan peternakan melalui bendungan-bendungan yang ada.
“Permintaan itu betul. Jangan minta yang lain-lain, karena kunci kemakmuran di NTT ini adalah air. Begitu ada air, semua bisa ditanam, tanaman tumbuh, buahnya diambil, daunnya bisa dipakai untuk peternakan, karena di NTT ini juga sangat bagus untuk sektor peternakan,” katanya.
Sudah tiga dari tujuh bendungan yang selesai pembangunannya. Sebelum Bendungan Napun Gete, ini telah selesai pembangunannya Bendungan Raknamo di Kupang, dan Rotiklot di Belu, yang masing-masing selesai pada tahun 2018 dan 2019.
“Tinggal empat yang dalam proses. Tapi tadi pagi Gubernur menyampaikan pada saya minta tambahan dua lagi. Padahal provinsi yang lain paling banyak itu dua atau satu. Tapi, yang memang di sini bendungan sangat dibutuhkan,” kata Jokowi.
NTT dan Masalah Air
Bendungan Napun Gete merupakan salah satu program prioritas pemerintah, dan termasuk proyek strategis nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020. Bendungan tersebut memiliki kapasitas tampung hingga 11,22 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 99,78 hektare.
Mulai dibangun pada Desember 2016, bendungan ini memiliki manfaat untuk pengairan irigasi bagi kurang lebih 300 hektare sawah di sekitarnya, mensuplai air baku 214 liter per detik bagi dua per tiga penduduk Kabupaten Sikka, dan berpotensi menghasilkan daya listrik sebesar 0,1 megawatt.
Jokowi berharap bendungan-bendungan itu benar-benar dapat memacu produktivitas sektor pertanian dan peternakan NTT, dan NTT untuk terlepas dari statusnya sebagai provinsi yang masih tertinggal.
“Kalau nanti satu per satu bendungan selesai, dengan gubernur dan wakil gubernur yang baik, dengan bupati dan wakil bupati yang baik, memimpin rakyatnya, menggiring semuanya untuk produktif, saya yakin tidak lama lagi NTT akan makmur, dan tidak menjadi provinsi yang kategorinya, kalau di negara kita, masih pada kondisi yang kurang,” katanya.
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diongo, mewakili warga setempat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden. “Ini adalah mahakarya yang dipersembahkan oleh Bapak Presiden kepada kami dalam upaya penanganan hak-hak dasar masyarakat. Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sikka dari hati yang tulus menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk Bapak Presiden,” katanya.
Bupati Sikka berjanji, dengan kehadiran Bendungan Napun Gete, pemerintah dan masyarakatnya akan lebih giat dan produktif untuk dapat menggalakkan indeks pertanaman dari yang semula satu kali tanam dalam tiap tahunnya menjadi tiga kali tanam sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
Hadir dalam acara peresmian tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, dan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo.
Editor : Sabar Subekti
Lebanon Usir Pulang 70 Perwira dan Tentara ke Suriah
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Lebanon mengusir sekitar 70 perwira dan tentara Suriah pada hari Sabtu (27/1...