Jokowi Melepas Ekspor Pinang Biji dari Jambi
JAMBI, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo melepas komoditas pinang biji untuk diekspor di pabrik CV Indokara, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, hari Kamis (7/4). Pinang biji adalah komoditas yang dibutuhkan di sejumlah negara dan Provinsi Jambi merupakan salah satu penghasil pinang di Indonesia.
“Di seluruh Tanah Air ada 152 ribu hektare lahan kita yang ditanami pohon pinang, dan 22 ribu hektarenya berada di Provinsi Jambi. Ini adalah sebuah komoditas ekspor yang banyak dibutuhkan di Thailand, Iran, India, China, Pakistan, dan kita harapkan ini nanti akan menjadi sebuah komoditas ekspor dalam jumlah yang besar,” kata dalam keterangannya selepas pelepasan ekspor.
Pada kesempatan tersebut, sebanyak tujuh kontainer pinang biji seberat 126 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp 4,069 miliar dilepas oleh Kepala Negara untuk diekspor ke Pakistan. Kementerian Pertanian mencatat ekspor komoditas pinang Jambi pada Januari hingga Maret 2022 sebanyak 17.174 ton dengan nilai mencapai Rp 416,4 miliar.
Presiden berharap nantinya volume ekspor pinang biji bisa meningkat lagi dan tidak hanya bergantung pada pohon-pohon pinang yang ada. Untuk itu, Presiden memerintahkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, untuk menyiapkan varietas yang unggul, baik, dan memiliki kualitas bagus.
Pada tahun 2021, ekspor pinang biji di seluruh Tanah Air mencapai lebih dari Rp5 triliun. Jumlah tersebut merupakan angka yang sangat besar dan memberikan pendapatan yang sangat baik bagi para petani. “Kita harapkan ini akan menjadi salah satu juga komoditas unggulan kita kalau kita kelola dengan manajemen modern, manajemen yang lebih baik,” katanya.
Dari total nilai, ekspor pinang Jambi pada tahun 2021 sebanyak 73.716 ton dengan nilai mencapai Rp 2,039 triliun. Selama tahun 2021–2022, Kementerian Pertanian juga mencatat sebanyak 60 perusahaan melakukan ekspor buah pinang melalui Jambi.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...