Kekeringan Terburuk dalam 40 Tahun Ancam Kelaparan Jutaan Warga Tanduk Afrika
SATUHARAPAN.COM-Musim hujan yang keempat kali gagal di wilayah Tanduk Afrika dapat memperburuk kelaparan yang mengancam kehidupan 13 juta orang di Kenya, Ethiopia dan Somalia, kata Program Pangan Dunia (WFP) PBB telah memperingatkan.
Kekeringan sangat menghancurkan komunitas peretnak yang bergantung pada hewan untuk mata pencaharian mereka, menurut Michael Dunford, direktur regional WFP untuk Afrika Timur. Diperkirakan tiga juta ternak telah mati karena kekurangan makanan dan air, katanya.
“Dalam perjalanan terakhir saya ke daerah yang terkena dampak kekeringan di Kenya dan Ethiopia awal tahun ini, ternak mati berserakan di jalan dan tanaman hancur total,” kata Dunford dalam tanggapan email atas pertanyaan. “Adegan serupa dapat ditemukan di Somalia.”
Hujan bulan Maret hingga Mei “gagal terwujud, dan kekeringan telah menghabiskan mekanisme penanggulangan orang-orang yang sekarang harus bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. Keluarga di wilayah ini terbiasa dengan kekeringan, tetapi ini adalah kondisi terkering yang mereka hadapi dalam empat dekade,” kata Dunford.
Ketergantungan pada impor pangan dari negara-negara Laut Hitam seperti Ukraina akan memperburuk situasi dengan menaikkan harga, menurut WFP.
“Sementara perhatian dunia beralih ke Ukraina, penting bagi kita untuk tidak melupakan Afrika Timur dan membiarkan dana bantuan kemanusiaan mengering tepat pada saat paling dibutuhkan,” kata Dunford. WFP membutuhkan US$ 327 juta untuk mendukung 4,5 juta orang, katanya.
Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat mengumumkan pada hari Rabu US$114 juta bentuk bantuan kemanusiaan untuk mendukung upaya-upaya di tiga negara. (Bloomberg)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...