Jokowi: Membangun Indonesia Membutuhkan Keberanian
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo menyatakan membangun Indonesia yang luas dan besar membutuhkan ketahanan semangat, keberanian, kepercayaan diri dan optimisme yang kuat.
"Negara ini negara besar tidak mungkin kita membangun dengan semangat yang setengah-setengah, gak mungkin," kata Presiden Jokowi saat membuka Kongres II Relawan Projo di Jakarta International Expo Kemayoran, Sabtu (7/12).
Presiden Jokowi mengatakan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan Indonesia saat ini dan ke depan juga masih banyak sekali.
"Perjalanan kita juga masih panjang dalam memperbaiki, membenahi seluruh aspek yang ada di negara ini," katanya.
Presiden menyebutkan, selama lima tahun sebelumnya (2014-2019), pemerintah fokus atau konsentrasi di pembangunan infrastruktur. Itupun belum selesai dan akan dilanjutkan lagi lima tahun ke depan.
Ia memberikan contoh yang paling ekstrem dalam urusan pembangunan infrastruktur di Papua.
"Lima tahun yang lalu saat saya di Wamena mau ke Nduga, rakyat kita butuh empat hari empat malam berjalan di tengah hutan, kadang seminggu. Coba bayangkan kalo ada yang sakit dibawa ke Wamena butuh empat hari empat malam," katanya.
Presiden menyebutkan Indonesia negara yang sangat besar sehingga tidak mungkin hanya mengurus Pulau Jawa.
"Ada 17.000 pulau yang membutuhkan perhatian, kalau gak kita lihat, kita bisa lupa bahwa ada kabupaten yang namanya Kabupaten Nduga," katanya.
Ia menceritakan dirinya ke sana empat tahun yang lalu. Ia sudah dua kali ke Nduga dan yakin banyak orang Papua sendiri yang belum pernah ke Nduga karena medannya yang sangat sulit.
"Saya ke sana saya tanya ke bupati penduduknya 123 ribu jiwa, kok banyak sekali padahal waktu saya turun dari heli saya gak lihat satu orang pun, itu di kota kabupaten, ga ada orang," katanya.
Iapun menyampaikan ke bupati bahwa ingin bertemu dengan penduduk Kabupaten Nduga.
"Bisa Pak, Bapak pergi ke jalan dari sini ke distrik yang paling dekat, delapan jam Pak," kata Jokowi menirukan jawaban bupati.
Presiden Jokowi pun diajak jalan delapan jam melalui tengah hutan. Ia pun diajak ke pasar yang paling hanya ada 60 orang.
"Inilah negara kita, jangan membayangkan Indonesia ini kaya Jakarta semua, jangan membayangkan Indonesia hanya Pulau Jawa. Mereka juga membutuhkan pembangunan infrastruktur, logistik, seperti yang kita nikmati di Pulau Jawa," katanya.
Berdasar kondisi itu, ia pun memerintahkan pembangunan jalan tembus Wamena-Nduga. Saat ini sudah rampung sehingga dari Nduga ke Wamena hanya perlu 4-5-6 jam.
"Itulah pentingnya infrastruktur, jangan sampai ada yang bilang infrastruktur gak bisa dimakan. Siapa yang suruh makan infrastruktur," kata Jokowi. (Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...