Jokowi Minta KIP Tidak Dipakai untuk Beli Pulsa
MALUKU UTARA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo meminta masyarakat menggunakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) secara tepat, untuk berbagai hal yang berkaitan dengan dunia pendidikan.
“KIP untuk siswa SD sebesar 450 ribu rupiah, SMP 750 ribu rupiah, SMA/SMK 1 juta rupiah,” kata Presiden Jokowi di saat menyerahkan bantuan sosial KIP di Terminal Suasio, Halmahera Utara, seperti dalam katerangan pers dari Tim Komunikasi Presiden yang diterima satuharapan.com, di Jakarta, hari Rabu (6/4).
"Cukup tidak? Cukup, masa segitu enggak cukup. Kartu pintar ini betul-betul dipakai untuk berkaitan dengan sekolah jangan dipakai beli pulsa, dicabut nanti," dia menambahkan.
Dia juga menyampaikan, Kemendikbud telah menyalurkan KIP dengan sasaran SD di Kota Maluku Utara sebanyak 37.102, SMP 15.311, SMA 4.251, dan SMK 5.517. Diharapkan KIP akan mendorong agar anak-anak usia sekolah di Maluku Utara bisa makin pintar dengan mengecap pendidikan resmi.
Selain KIP, Jokowi juga menyerahkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH), Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Berat (ASPDB), Asistensi Sosial Lanjut Usia (ASLU), dan Beras untuk Rakyat Sejahtera (Beras Rastra). Program-program ini merupakan komitmen pemerintah untuk memberikan jaminan sosial kepada 26 warga perwakilan penerima masyarakat di sekitar Terminal Suasio.
KIS Gratis
Terkait KIS, dia mengingatkan, tidak dikenai biaya saat digunakan berobat ke rumah sakit. Bahkan, kalau ada rumah sakit yang memungut biaya, Jokowi berjanji akan memeriksa secara langsung dan mencopot kepala rumah sakit tersebut.
“Karena itu sebenarnya juga bayar, tapi yang bayar pemerintah," ujarnya
Untuk PKH, Jokowi mengingatkan agar digunakan untuk gizi anak dan gizi keluarga sehingga sesuai dengan peruntukannya. Bukan untuk membeli barang yang tidak bergizi, seperti rokok.
Faktor ibu hamil atau memiliki anak usia 0-6 tahun atau memiliki anak usia sekolah sampai SMP, mempengaruhi besaran PKH yang diberikan kepada setiap keluarga. Pendeknya, besaran PKH tidak sama. Presiden berpesan agar dana ini digunakan sebaik-baiknya. Jika ketahuan digunakn untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, maka dana ini akan ditarik dan dialihkan ke keluarga yang lebih memerlukan.
Sementara untuk ASPDB dan ASLU merupakan wujud tanggung jawab dan pnghormatan pemerintah kepada warga penyandang disabilitas berat dan warga lanjut usia agar memiliki jaminan untuk mendapatkan fasilitas yang wajar sehingga dapat menjalani kehidupan dengan tenang.
Terkait program Beras Rastra, Jokowi mengatakan pemerintah menjamin bahwa beras yang diberikan dalam kualitas layak konsumsi.
Selepas acara itu, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan meninjau Pelabuhan Galela. Pada pukul 16.00 WITA lepas landas menuju Pangkalan TNI AU Leo Wattimena, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara dengan menggunakan Pesawat CN-295 TNI AU. Di Morotai, Presiden dan Ibu Iriana berganti pesawat untuk kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...