Menkeu: Repatriasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memberi perhatian lebih kepada repatriasi, karena ini dapat menambah likuiditas dalam negeri, di mana uang milik Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri dapat kembali ke Indonesia.
Menurut dia, Presiden menganggap penting repatriasi ini, karena dengan likuiditas yang lebih baik dalam perekonomian, dapat mendorong pertumbuhan Indonesia. Analoginya, likuiditas adalah pelumas bagi mesin pertumbuhan.
“Pelumas dalam perekonomian kita kurang banyak, likuiditasnya kurang banyak untuk bisa membuat ekonomi tumbuh lebih cepat,” kata Menkeu sebagaimana dikutip kemenkeu.go.id pada hari Selasa (5/4).
Menkeu mengaku, repatriasi ini tidak lepas dari RUU Tax Amnesty yang tengah digodok oleh pemerintah bersama DPR. Menurutnya, sebagai ekonom, ia juga setuju dengan harapan presiden karena hal tersebut dapat mendorong Indonesia tumbuh secara optimal.
“Karena kalau penerimaan pajak juga membaik karena Tax Amnesty atau nanti sebagian jadi repatriasi, maka otomatis APBN kita kemampuannya tidak hanya untuk belanja infrastruktur dasar, tapi juga untuk pelayanan kepada masyarakat dalam hal memberikan jaminan sosial akan lebih baik juga,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Menkeu, Presiden sangat berharap repatriasi dapat menjadi salah satu bagian dari solusi permasalahan ekonomi Indonesia. Menkeu sendiri meyakini, potensi yang dapat diperoleh melalui repatriasi sangat besar.
“Dan tentunya ketika bicara potensi, itu potensinya besar sekali. Karena uang orang Indonesia keluar itu bukan hanya lima tahun terakhir,” dia menambahkan.
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...