Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 17:13 WIB | Selasa, 12 April 2016

Jokowi: Perang Paling Berat adalah Memenangkan Kemanusiaan

Presiden Jokowi saat menghadiri pembukaan International Fleet Review (IFR) 2016 di Markas Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut II Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, hari Selasa (12/4). (Foto: Biro Pers Istana Kepresidenan)

PADANG, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo menyatakan salah satu perang yang paling berat adalah perang untuk memenangkan kemanusiaan.

"Dengan demikian, operasi militer selain perang (OMSP) tidak bisa diremehkan," kata Jokowi saat membuka International Fleet Review (IFR) 2016 di Markas Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut II Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, seperti keterangan tertulis yang diterima satuharapan.com dari Tim Komunikasi Presiden, di Jakarta, hari Selasa (12/4).

Dia menyampaikan, operasi bantuan kemanusiaan, khususnya untuk penanganan bencana alam di laut dan SAR, membutuhkan kesigapan, kecepatan, hingga totalitas sumber daya. Menurutnya, pperasi itu akan optimal apabila tidak dilakukan sendiri, dibutuhkan kerja sama dengan negara-negara sahabat, khususnya angkatan laut dari negara-negara yang membentang di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

Oleh sebab itu, pemerintah mendukung penuh Latihan Multilateral Komodo 2016. "Latihan ini diharapkan semakin memperkokoh budaya maritim kita," ujar Jokowi.

Jokowi menyatakan latihan bersama akan semakin memperkuat kerja sama angkatan laut dari negara-negara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, untuk melakukan bakti kesehatan dan melakukan perbaikan dan pembangunan fisik fasilitas umum.

"Latihan ini juga diharapkan menumbuhkan pemahaman yang sama mengenai perlindungan sumberdaya laut, kerjasama regional, dan peningkatan sumberdaya manusia di sektor maritim," kata dia.

Dalam acara ini, Jokowi akan melakukan inspeksi paradeP0p kapal (fleet inspection) dengan menggunakan KRI FransaAp0 Kaisiepo-368 yang diiringi atraksi 'flying pass', 'fly board' serta parade perahu hias.

Komodo 2016 merupakan rangkaian kegiatan dimana sebagai bentuk diplomasi pertahanan Angkatan Laut di masa damai yang diarahkan pada kesepahaman toleransi dan transparansi antar angkatan Laut negara-negara internasional.

Kegiatan yang dipusatkan di Padang dan kepulauan Mentawai berlangsung pada 12 April hingga 16 April 2016, yakni International Fleet Review (IFR) 2016, 15 th Western Pacific Naval Symposium (WPNS), dan 2nd Multilateral Naval Exercise Komodo atau Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo 2016.

Tak kurang dari 20 kapal perang berbagai kelas dari 15 negara akan berpartisipasi dengan melaksanakan lego jangkar dalam formasi di perairan Teluk Bayur.

Ke-20 kapal perang itu dari 15 negara peserta Komodo 2016, yakni Bangladesh, India, Thailand, Malaysia, Vietnam, Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Rusia, China, Srilanka, Australia, Papua Nugini, Singapura dan Brunei. TNI Angkatan Laut sendiri akan mengerahkan 28 kapal perang.

Dalam IFR juga dirangkai dengan interaksi antaranggota kapal perang berbagai negara di antaranya Selaju Sampan (lomba dayung), sepak bola pantai, festival kuliner Marandang di pantai Cimpago, serta kirab kota dengan maskot masing-masing negara.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home