Jokowi: Relokasi Korban Sinabung Rampung Akhir Tahun Ini

Seorang pekerja melintas di depan perumahan relokasi pengungsi Sinabung di kawasan Hutan Siosar, Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis (24/9). Perumahan untuk relokasi pengungsi Sinabung yang dipersiapkan sebanyak 370 rumah baru lengkap dengan fasilitas air, listrik, dan lahan pertanian tersebut ditargetkan selesai dan siap dihuni pada akhir 2015. ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Seskab Pramono Anung (tengah) bersama Kepala BNPB Laksamana Muda TNI Willem Rampangilei (kedua kiri), Plt. Gubernur Sumatera Utara T. Erry Nuradi (kedua kanan), Bupati Tanah Karo Terkelin Brahmana (kanan) dan Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung (kiri) memberikan keterangan pers hasil rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/9). Rapat tersebut membahas soal tindak lanjut penanganan bencana erupsi Gunung Sinabung dan relokasi warga korban erupsi. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik tampak dari Bukit Gundaling, Brastagi, Karo, Sumatera Utara, Senin (21/9). Gunung Sinabung berstatus Awas (Level IV) sejak beberapa hari terakhir kembali erupsi disertai awan panas. ANTARA FOTO/Endro Lewa

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan penanganan relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara, selesai tahun 2015, hari Senin (21/9).

Presiden Jokowi telah menandatangani surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2015 tentang Satuan Tugas Percepatan Relokasi Korban Terdampak Erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Dalam kesempatannya Jokowi meminta relokasi dan pembangunan rumah pengungsi melibatkan para pengungsi agar menumbuhkan rasa memiliki dalam diri mereka. Pembahasan rapat terbatas tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Sosial, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepala Polisi Republik Indonesia, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Presiden mengungkapkan semua unsur pemerintah harus bergerak cepat menangani relokasi warga yang terkena erupsi, “jangan sampai warga terlalu lama tidur di lokasi pengungsian, untuk semua saya harapkan akhir tahun ini dapat selesai,” ujarnya.

Berdasarkan data, relokasi tempat tinggal yang disiapkan mencakup 122 unit untuk warga Desa Bekerah, 128 unit untuk warga Desa Sumakeriah, dan masih tersisa 103 unit untuk warga Desa Simacem.

Presiden telah menunjuk Panglima Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Lodewyk Pusung sebagai komandan relokasi warga berdampak. Pangdam I Lodewyk mengatakan “saya harapkan target benar-benar selesai, silakan libatkan masyarakat sebanyak-banyaknya, terutama pemilik rumah, pengungsi yang banyak sekali terdapat di Kabupaten Karo, “ katanya.

Editor : Bayu Probo