Jokowi: Sorgum Tanaman Pangan Alternatif Akan Dikembangkan di NTT
SUMBA, SATUHARAPAN.COM-Saat ini dunia menghadapi ancaman krisis komoditas pangan yang mengakibatkan kenaikan-kenaikan harga pangan. Oleh karena itu, perlu adanya rencana besar dalam menghadapi ancaman tersebut salah satunya dengan memanfaatkan alternatif bahan pangan.
Presiden Joko Widodo mengatakan itu setelah menanam sekaligus menyaksikan panen sorgum bersama Ibu Iriana Joko Widodo di PT Sorghum Indonesia, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, 2 Juni 2022.
“Banyak pilihan yang bisa kita kerjakan di negara kita, diversifikasi pangan, alternatif-alternatif bahan pangan, tidak hanya tergantung pada beras, karena kita memiliki beras, karena kita memiliki jagung, memiliki sagu, dan juga sebetulnya tanaman lama kita, yang ketiga adalah sorgum,” kata Presiden.
Dikatakan bahwa panen sorgum di lahan tersebut menunjukkan hasil yang sangat baik dan berpotensi untuk memberikan lapangan kerja baru, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Sudah dicoba di Kabupaten Sumba Timur seluas 60 hektare, dan kita melihat sendiri hasilnya, seperti tadi kita lihat, sangat baik, secara keekonomian juga masuk, bisa merekrut banyak sekali SDM tenaga kerja kita. Dan hasilnya per hektare per tahun bisa bersih kurang lebih Rp50-an juta, ini juga sangat bagus,” kata Jokowi.
Jokowi memerintahkan pemerintah daerah untuk memastikan luasan lahan yang dapat digunakan untuk menanam sorgum sehingga tidak bergantung pada bahan pangan lainnya.
“Karena di sini juga sudah dicoba jagung kurang berhasil, coba sorgum sangat berhasil, karena memang sebelumnya sorgum itu sudah bertumbuh baik dan ditanam oleh para petani kita di Sumba Timur dan di Provinsi Nusa Tenggara Timur,” kata Presiden.
Selanjutnya, Presiden mengatakan bahwa lahan tersebut dapat menghasilkan lebih dari lima ton sorgum per hektare. Pemerintah akan terus mengembangkan potensi tanaman sorgum di provinsi tersebut sebagai alternatif bahan pangan.
“Kita ingin setelah dari uji coba ini sudah ketemu, kendalanya apa sudah ketemu, problemnya apa sudah ketemu, kita akan memperbesar tanaman sorgum ini di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan harapan, kita memiliki alternatif pangan dalam rangka menghadapi krisis pangan dunia,” kata Presiden.
Sebelumnya, Presiden dan Ibu Iriana juga berkesempatan meninjau pengolahan hasil panen sorgum, menanam bibit sorgum dengan menggunakan alat tanam biji benih, dan menyaksikan panen sorgum.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...