Jokowi Targetkan Anggaran Pertahanan Tembus Rp 250 Triliun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menargetkan anggaran pertahanan bisa menembus angka 250 triliun rupiah per tahun atau setara 1,5 persen produk domestik bruto (PDB) dalam jangka dua hingga tiga tahun.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016, anggaran pertahanan tercatat sebesar 99,5 triliun rupiah atau setara 0,89 persen dari PDB, turun tipis dari tahun sebelumnya 102,3 triliun rupiah. Anggaran tersebut utamanya digunakan untuk penguatan alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
Adapun, anggaran untuk fungsi ketertiban dan keamanan mencapai angka 109,8 triliun rupiah atau setara 8 persen dari total keseluruhan belanja negara sebesar 1.325,6 triliun rupiah.
Berangkat dari itu, Presiden Jokowi meminta pelaksanaan anggaran pertahanan menerapkan perencanaan yang matang dan terperinci. Sehingga, dana tersebut dapat digunakan sesuai desain yang baik.
"Saya menyadari TNI yang profesional dan disegani harus melalui pembangunan alutsista. Nanti kalau pertumbuhan ekonomi naik di atas 6 persen, akan muncul 1,5 persen dari PDB atau mencapai 250 triliun rupiah, ini angka yang harus diantisipasi," kata Jokowi ketika membuka Rapat Terbatas mengenai penguatan TNI di Kantor Presiden, Kompleks Istana Presiden, Jakarta Pusat, hari Selasa (23/2).
Selanjutnya, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya penggunaan produk dalam negeri. Menurutnya, perencanaan anggaran pertahanan harus memasukkan konteks produk dalam negeri.
"Kita menginginkan ke depan pembangunan kekuatan harus dalam perencanaan yang detil, termasuk penggunaan produk dalam negeri," katanya.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...