Jokowi Tiba di Tanzanian, Pererat Hubungan Negara-negara Selatan
DAR ES SALAAM, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Republik Persatuan Tanzania pada Senin, 21 Agustus 2023. Pesawat GIA-1 yang membawa Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Bandara Internasional Julius Nyerere, Dar Es Salaam, Tanzania sekitar pukul 17:05 waktu setempat.
Di bawah tangga pesawat, Presiden Jokowi disambut langsung oleh Menteri Luar Negeri Tanzania Stergomena Tax, Duta Besar RI di Dar Es Salaam Tri Yogo Jatmiko beserta Ibu Ratna Jayanti Jatmiko, dan Atase Pertahanan RI di Pretoria, Kolonel Mar Burhanuddin, beserta Ibu Witha Anugrah. Presiden Jokowi kemudian diberikan karangan bunga oleh seorang anak Tanzania.
Di bandara tersebut, Presiden Jokowi juga disambut dengan sejumlah penampilan budaya berupa dua tarian penyambutan, yakni tarian suku Maasai dari Arusha dan tarian Msewe dari Zanzibar. Selain itu, tampak juga grup musik memainkan musik tradisional penyambutan.
Dari Bandara Internasional Julius Nyerere, Presiden Jokowi dan rombongan langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama di Tanzania. Di hotel tersebut, Presiden Jokowi disambut oleh sejumlah pegawai KBRI Dar Es Salaam dan perwakilan masyarakat Indonesia di Tanzania.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dan rombongan lepas landas dari Bandara Internasional Jomo Kenyatta, Nairobi, Kenya sekitar pukul 15.40 waktu setempat.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju Dar Es Salaam yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Perkuat Hubungan Negara Berkembang
Presiden Joko Widodo mendorong agar kemitraan antara negara-negara berkembang terus diperkuat menjadi lebih kokoh. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam keterangannya usai pertemuan bilateral bersama Presiden Republik Kenya, William Ruto, yang digelar di State House, Nairobi, Republik Kenya, pada Senin, 21 Agustus 2023.
“Dalam kondisi ketidakpastian global saat ini, sudah saatnya kita memperkokoh kembali ‘spirit Bandung’ antara negara the global south,” kata Presiden.
Jokowi menilai saat ini sudah saatnya suara dan juga kepentingan dari negara-negara berkembang harus didengarkan oleh dunia. “Sudah saatnya dunia mendengarkan suara dan kepentingan negara-negara berkembang, termasuk hal untuk melakukan lompatan pembangunan,” kata Presiden.
Sebelumnya, di dalam pertemuan, Presiden Jokowi menekankan bahwa “semangat Bandung” merupakan semangat yang dibawa dalam kunjungannya ke Kenya untuk memperkokoh kerja sama antarnegara selatan global.
“Kenya dan Indonesia memiliki kedekatan historis sejak KAA di Bandung tahun 1955 dan Gerakan Non-Blok tahun 1961. ‘Spirit Bandung’ inilah yang saya bawa ke Kenya. Spirit memperkokoh kerja sama antara negara-negara the global south,” kata Presiden dalam pertemuan.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...