Jokowi: Vaksinasi di ASEAN di Bawah Rata-rata Dunia
Jokowi dorong kerja sama ASEAN untuk mempercepat vaksinasi dan pemulihan ekonomi.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya percepatan vaksinasi di kawasan ASEAN. Saat ini, tingkat vaksinasi penuh di kawasan ASEAN masih 10 persen di bawah rata-rata dunia.
Jokowi menyampaikan itu dalam pidatonya dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-38 yang digelar secara virtual pada hari Selasa (26/10).
“ASEAN harus terus melakukan pembelian vaksin untuk anggotanya, terus memerangi diskriminasi dan politisasi vaksin, dan menyuarakan pentingnya kesetaraan akses vaksin bagi semua,” katanya.
Penurunan angka kasus COVID-19 di kawasan ASEAN harus bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk bangkit bersama. Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin ASEAN untuk melakukan sejumlah langkah percepatan dan penguatan di bidang kesehatan.
Pertama, Jokowi menekankan pentingnya percepatan vaksinasi di kawasan. Saat ini, tingkat vaksinasi penuh di kawasan ASEAN masih 10 persen di bawah rata-rata dunia.
Kedua, penguatan arsitektur kesehatan kawasan dalam mengatasi pandemi ke depan mutlak segera dilakukan. Harmonisasi kebijakan darurat kesehatan publik antar negara ASEAN, terkait dengan deteksi, mitigasi, dan cross border policy, harus segera dilakukan.
COVID-19 ASEAN Response Fund harus ditransformasikan menjadi pendanaan kesehatan kawasan yang kuat. ASEAN Emergency Health Fund, untuk mendanai akses terhadap alat kesehatan, diagnostik, obat-obatan, dan vaksin di masa darurat. ASEAN Regional Reserve of Medical Supplies perlu terus diperkuat.
“Di saat yang sama, kawasan ASEAN didorong menjadi pusat produksi alat kesehatan, diagnostik, obat-obatan dan vaksin kawasan. Ini untuk menjamin pasokan kebutuhan negara ASEAN saat terjadi darurat kesehatan publik,” katanya.
Bidang Ekonomi
Keberhasilan dalam bidang kesehatan, akan membuka pintu kesuksesan di bidang perekonomian. ADB (Asian Development Bank) Outlook 2021 memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN di tahun 2022 sebesar lima persen.
“Kita harus membuktikan bahwa kita bisa mencapai lebih dari itu, dengan cara disiplin bekerja sama dan melakukan langkah bersama,” katanya.
Ada banyak agenda bersama yang perlu dilakukan bersama. Presiden Jokowi menekankan pentingnya reaktivasi perjalanan, termasuk pariwisata, yang aman dari COVID-19, dan dipercaya oleh masyarakat global.
“Penerapan koridor perjalanan berdasar ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF) perlu segera diimplementasikan dengan tertib,” katanya.
Adaptasi menuju ekonomi digital harus dipercepat di semua negara untuk menyiasati keterbatasan pergerakan manusia. Sebagai kawasan dengan pertumbuhan internet tercepat di dunia, potensi ekonomi digital ASEAN sangat besar.
“Selama pandemi, ekonomi digital tumbuh mencapai 100 miliar dolar AS di tahun 2020. Hal ini menjadi batu lompatan kemajuan ekonomi di kawasan kita dan menjadi kontribusi ASEAN untuk pemulihan ekonomi global,” katanya.
Hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dan Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...