Jokowi: Waduk Pluit Siap Tampung Limpahan Air dari Berbagai Pompa di Jakarta
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM - Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara memiliki tujuh pompa yang sudah berjalan semua, tapi yang dijalankan saat ini baru empat. Hal ini karena kondisi ketinggian airnya masih di bawah nol, sehingga waduk ini masih mampu menampung limpahan air dari pompa-pompa seluruh Jakarta.
Sebagaimana disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) saat blusukan mengecek Rumah Pompa Waduk Pluit, Senin (13/1), kondisi ketinggian air di Waduk Pluit sekarang masih di bawah nol, yaitu minus 165 cm (-165 cm). Sehingga masih bisa menampung air sampai ketinggian 200 cm di stasiun pompa tersebut (batas normal), yaitu sebanyak 1,2 juta meter kubik air, dengan luas waduk 4 hektar.
Operator Penanggung Jawab Stasiun Pompa Waduk Pluit, Joko, menjelaskan di rumah pompa tersebut ada tiga pompa baru, yaitu yang berada di sebelah barat waduk, di mana masing-masing pompa memiliki kapasitas membuang air ke laut sebanyak 4,3x3 meter kubik air per detik. Sedangkan satu pompa yang lama (lokasi yang Jokowi tinjau) memiliki kapasitas membuang air ke laut sebanyak 6x4 meter kubik air per detik. Dikatakan oleh Joko, pompa-pompa ini terus dijalankan walaupun kondisi tidak hujan, sehingga bagaimanapun kondisinya, Waduk Pluit akan siap menampung air dari berbagai rumah pompa di seluruh Jakarta.
Joko menambahkan, jika kondisi siaga, posisinya plus atau di atas nol. Saat ini kondisinya masih minus, sehingga kapasitas atau daya tampung Rumah Pompa Waduk Pluit masih jauh. Namun jika kondisi air naik lagi, dia jelaskan akan ditambah satu pompa lagi untuk membuang air, dan akan terus dibuang ke laut sampai habis airnya. Sebagaimana diungkapkan Joko, minggu kemarin pernah ketinggiannya sampai plus 5 cm di atas normal, yang berarti di 5 cm di atas 200 cm, namun kondisi seperti ini masih bisa ditampung Waduk Pluit.
Berdasarkan pantauan satuharapan.com saat menuju rumah pompa tersebut, kondisi jalan di pemukiman warga tergenang air sekitar 10-15 cm, diperkirakan ini adalah banjir rob. Ketika dikonfirmasi, Jokowi mengungkapkan bahwa memang di waduk ini masih butuh dua bahkan sampai lima tahun untuk mengerjakan, terutama dalam hal ini, terkait tanggul laut yang masih belum selesai pengerjaannya. Akan tetapi Jokowi memastikan jika tanggul laut sudah selesai, maka banjir rob tersebut akan tertarik kembali ke laut.
Editor : Bayu Probo
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...