Jonan Menteri Pertama Tiba di Pertemuan OPEC di Wina
WINA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan memberikan keterangan bernada pesimistik tentang pertemuan organisasi negara-negara eksportir minyak, OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) di Wina, Austria, yang akan dimulai hari Rabu (30/11) ini.
Berbicara kepada wartawan di Wina, tempat pertemuan berlangsung, ia mengatakan Indonesia belum memutuskan apakah akan turut dalam kesepakatan pemotongan produksi. Ia mengatakan memiliki "perasaan campur aduk" tentang hasil pertemuan ini.
Ignasius Jonan mengatakan ia tidak memiliki harapan tertentu terhadap pertemuan itu.
"Ini perasaan yang campur aduk," kata dia, tentang harapannya atas pertemuan organisasi beranggotakan 14 negara di Wina untuk memutuskan apakah akan memotong produksi.
Tidak seperti anggota OPEC lainnya, Indonesia adalah net importir minyak, dan telah mendapatkan manfaat dari harga minyak yang rendah.
Dia mengatakan negaranya belum memutuskan apakah akan bergabung dalam kesepakatan memotong produksi.
Jonan adalah yang pertama dari beberapa menteri OPEC yang diharapkan tiba di Wina pada hari Selasa. Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih dan Menteri Energi Iran, Bijan Zanganeh, dijadwalkan tiba pada hari Rabu.
Negosiasi menjelang pertemuan Rabu diperkirakan terjadi sepanjang Selasa malam.
The Wall Street Journal melaporkan, Jonan mengaku telah menerima penjelasan dari koleganya sesama anggota OPEC dan diprediksi akan menghasilkan keputusan pada hari Rabu.
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...