Jordan Smith The Voice: Iman Sumber Kuat dan Sukacitaku
SATUHARAPAN.COM – Jordan Mackenzie Smith—pemenang ajang pencarian bakat menyanyi The Voice musim ke-9—menyatakan bahwa iman Kristennya adalah sumber kekuatan dan sukacitanya.
Itu juga yang membuat laki-laki kelahiran 4 November 22 tahun lalu itu tidak malu mengungkapkan imannya dalam pilihan lagu yang ia sajikan untuk juri dan pemirsa NBC dalam The Voice 9 Live Top 12 adalah Great Is Thy Faithfulness—didaptasi dalam bahasa Indonesia di Nyanyikanlah Kidung Baru (NKB) 34 dengan judul Setiamu Tuhanku Tiada Bertara. Sebuah lagu yang terinsipirasi dari Kitab Ratapan 3:23.
Baca juga: |
Lagu himne Kristen klasik ciptaan Thomas Chisholm ini rupanya memikat juri—Blake Shelton, Gwen Stefani, Pharrel Williams, dan Adam Levine—dan pemirsa yang melakukan voting. Sehingga ia lolos pada babak selanjutnya.
Dan, pada pertengahan Desember lalu ia terus memukau. Menyanyikan lagu God Only Knows—yang populer dinyanyikan grup Rock The Beach Boys; Mary, Did You Know? lagu Natal klasik; dan lagu soundtrack film klasik The Sound of Music, Climb Ev'ry Mountain mengantarkan dia menjadi juara The Voice musim ke-9.
Ketika ditanya tentang kemampuan Smith, pentolan grup Maroon 5 yang juga pelatih Smith di The Voice, Adam Levine menjawab, “Saya tidak perlu mengatakan apa-apa tentangnya, karena itulah salah satu hal terbaik yang pernah saya lihat sepanjang hidup saya.”
Iman Kristen
Tentang imannya, Smith, jemaat gereja Pentakosta Church of God yang berpusat di Cleveland, Tennessee itu, berkomentar, “Saya sering menjadi pemimpin pujian di gereja dan orangtua saya benar-benar mendorong saya untuk bernyanyi di gereja,” Ia menegaskan, “Iman saya menunjukkan diri sejati saya dan saya ingin berbagi itu dengan dunia.”
Instagram Jordan Smith yang menyatakan di adalah pengikut Yesus Kristus.
“Iman sayalah yang memberi saya kekuatan dan di sana saya menemukan sukacita yang dalam. Pada akhir hari dengan masalah dan kekhawatiran, saya bisa kembali kepada Tuhan dan saya dapat memiliki kedamaian dalam tiap situasi saya. Itu sudah hal utama yang dilakukan saya melalui ini. Hubungan saya dengan Tuhan telah membuat saya membumi dan menjadi dasar saya melalui semua itu,” ia menjelaskan.
“Ajang ini telah membuka begitu banyak pintu bagi saya dan telah memungkinkan saya begitu banyak kesempatan untuk membuat musik dalam banyak cara yang berbeda,” katanya. “Pada saat ini, saya hanya menunggu dengan penuh doa dan melakukan yang terbaik. Apa pun yang terjadi, saya akan terus membuat musik dan memimpin pujian di ibadah di mana pun saya pergi.”
Yang jelas ia yakin, “Walau saya tidak dapat memastikan masa depan saya, saya tahu yang memegang masa depan saya. Dan, saya akan terus berkarya dan meletakkan kepercayaan dalam rencana Allah bagi saya.” (Christian Today, Charisma News)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...