Jubir Militer Israel: Sebagai Ideologi, Hamas Tidak Dapat Dikalahkan
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Juru bicara militer Israel mengatakan pada hari Rabu (19/6) bahwa Hamas tidak dapat dilenyapkan, hal ini memicu reaksi spontan dari pemerintah yang dengan cepat menegaskan kembali bahwa mereka tetap berkomitmen terhadap penghancuran kelompok militan Palestina.
Perang selama lebih dari delapan bulan, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah gagal mengusir para militan dari Gaza namun telah membawa kehancuran yang luas.
“Mengatakan bahwa kami akan melenyapkan Hamas sama saja dengan melemparkan pasir ke mata masyarakat. Jika kita tidak memberikan alternatif, pada akhirnya kita akan memiliki Hamas,” kata Laksamana Muda Daniel Hagari kepada stasiun televisi Channel 13 Israel.
“Hamas adalah sebuah ideologi, kita tidak bisa menghilangkan sebuah ideologi.”
Komentarnya dengan cepat ditolak oleh kantor Perdana Menteri Israel,Benjamin Netanyahu, yang kabinetnya menyatakan serangan terhadap Gaza tidak akan berakhir sampai Hamas dikalahkan.
“Kabinet politik dan keamanan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Netanyahu mendefinisikan penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas sebagai salah satu tujuan perang,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
“IDF tentu saja berkomitmen terhadap hal ini.”
Dalam pernyataan terpisah di saluran Telegramnya, militer mengklarifikasi bahwa Hagari telah menyebut Hamas “sebagai sebuah ideologi… dan pernyataannya jelas dan eksplisit”.
“Klaim lain mana pun berarti pernyataan tersebut di luar konteks.”
Serangan tanggal 7 Oktober yang memicu perang mengakibatkan kematian 1.194 orang di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Para militan juga menyandera 251 orang. Dari jumlah tersebut, 116 orang masih berada di Gaza, meskipun tentara mengatakan 41 orang tewas.
Serangan balasan Israel yang bertujuan untuk melenyapkan Hamas telah menewaskan sedikitnya 37.396 orang di Gaza, sebagian besar juga warga sipil, menurut kementerian kesehatan Gaza. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...