AS Hancurkan Tujuh Radar Houthi Yangan Setelah Serangan terhadap Kapal
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Militer Amerika mengatakan pada hari Jumat (14/6) bahwa mereka telah menghancurkan tujuh radar Houthi, satu drone dan dua kapal permukaan yang tidak berawak di Yaman dalam 24 jam terakhir.
Langkah ini dilakukan dua hari setelah kapal milik Yunani dirusak akibat serangan militan Houthi dan terombang-ambing di Laut Merah.
“Radar ini memungkinkan Houthi menargetkan kapal maritim dan membahayakan pelayaran komersial,” kata Komando Pusat AS di situs media sosial X.
Militer AS mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya menghancurkan dua kapal patroli Houthi, satu kapal permukaan yang tidak berawak dan satu drone di Laut Merah dalam upaya terbarunya untuk menurunkan kemampuan kelompok yang didukung Iran.
Houthi, yang menguasai wilayah terpadat di Yaman, menargetkan kapal Verbena di Laut Arab serta Seaguardian dan Athina di Laut Merah, kata juru bicara militer kelompok yang bersekutu dengan Iran, Yahya Saree, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis pagi.
Serangan terhadap kapal kargo Verbena berbendera Palau memicu kebakaran dan melukai parah salah satu awaknya, kata Komando Pusat AS.
Houthi meluncurkan dua rudal balistik anti kapal dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke Laut Merah, kata Komando Pusat AS, seraya menambahkan tidak ada kerusakan atau cedera akibat rudal tersebut.
Milisi Houthi telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di perairan negara itu sejak November sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang berada di bawah serangan Israel di Gaza di mana hampir seluruh 2,3 juta penduduk di wilayah pesisir yang sempit itu mengungsi dan terjadi kelaparan serta kehancuran yang meluas.
Komando Pusat AS mengatakan pihaknya “akan terus bertindak dengan mitranya untuk meminta pertanggungjawaban Houthi dan menurunkan kemampuan militer mereka.”
Serangan Houthi telah mengganggu pelayaran global, memaksa perusahaan-perusahaan mengubah rute ke perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal di sekitar Afrika bagian selatan. Hal ini juga memicu kekhawatiran bahwa perang Gaza – yang menurut kementerian kesehatan setempat telah menewaskan lebih dari 37.000 orang – dapat menyebar dan mengguncang Timur Tengah secara lebih luas.
Amerika Serikat dan Inggris telah melakukan serangan terhadap sasaran Houthi sebagai tanggapan atas serangan terhadap kapal perkapalan.
Serangan Israel terhadap Gaza, yang juga mengarah pada tuduhan genosida yang dibantah Israel, terjadi setelah serangan terhadap Israel oleh militan Hamas Palestina pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang, menurut penghitungan Israel. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...