Perjanjian Kerja Sama Rusia dan Iran Ditangguhkan, Jadwalnya Mungkin Berubah
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kerja sama Moskow dan Teheran akan ditunda, meskipun ada upaya terus melanjutkan dalam mencapai perjanjian bilateral yang komprehensif. Jadwal acara tertentu mungkin berubah, kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada hari Selasa (11/6 0, seraya menambahkan bahwa Rusia bermaksud untuk mengembangkan hubungan dengan Iran.
Sebelumnya kantor berita Rusia, RIA Novosti, melaporkan bahwa perjanjian tersebut untuk sementara ditangguhkan karena masalah yang dihadapi oleh mitra Iran, namun duta besar Iran untuk Moskow, Kazem Jalali, mengatakan hal tersebut tidak terjadi, menurut pernyataan yang disampaikan oleh kantor berita resmi Iran, IRNA.
Sejak terjadinya perang di Ukraina, Rusia telah bergerak untuk memperkuat hubungan politik, perdagangan dan militernya dengan Iran dalam hubungan yang semakin mendalam yang dipandang sebagai keprihatinan oleh Amerika Serikat dan Israel.
Moskow dan Teheran menentang apa yang mereka anggap merusak kebijakan luar negeri AS dan ingin membangun tatanan dunia multipolar yang lebih adil.
Pengerjaan perjanjian besar baru antara Moskow dan Teheran diumumkan pada September 2022 dalam pertemuan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan mendiang Presiden Republik Islam, Iran, Ebrahim Raisi.
Raisi, seorang garis keras yang dipandang sebagai calon penerus Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, tewas ketika helikopternya jatuh pada bulan Mei.
Pada bulan Januari, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa perjanjian antar negara baru yang mencerminkan “peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya” dalam hubungan Rusia-Iran sedang dalam tahap akhir untuk disetujui, dan Putin serta Raisi diperkirakan akan segera menandatanganinya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...