Jumlah Korban Serangan Israel di Gaza Capai 186
GAZA, SATUHARAPAN.COM - Jumlah korban meninggal serangan udara Israel terhadap Gaza pada Senin (14/7) meningkat menjadi 186 orang, melebihi korban meninggal pada konflik terakhir di wilayah Palestina pada 2012.
Lima warga Palestina dilaporkan meninggal dalam dua serangan udara terpisah sepanjang hari Senin malam itu.
Juru bicara pelayanan darurat Ashraf al-Qudra mengatakan, serangan-serangan menewaskan tiga orang di Rafah di selatan Gaza, termasuk seorang anak muda dan dua orang Khan Yunis, juga di selatan.
Satu jam kemudian, dua lainnya meninggal, termasuk remaja 16 tahun, dalam serangan udara lain di Khan Yunis.
Seorang pejabat PBB mengatakan, lebih dari seperempat dari mereka yang tewas di Gaza sejak kekerasan dimulai oleh serdadu Israel pekan lalu adalah anak-anak.
Sebelumnya, serangan-serangan di Kota Gaza membunuh seorang remaja, dan sejumlah warga Palestina lainnya meninggal karena luka-luka dalam serangan sebelumnya.
Di sebelah timur Khan Yunis, sebuah rudal Israel menghantam sepeda motor, menewaskan remaja 17 tahun, Ziyad al-Najjar, kata Qudra.
Kematiannya terjadi tidak lama setelah serangan lain di wilayah yang sama, menewaskan pria 37 tahun.
Seorang pria 60 tahun tewas dalam penyerbuan terhadap sebuah rumah di Deir al-Balah di pusat Gaza, dan dua orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di tempat lain masih di Gaza, kata Qudra.
Sebelumnya, seorang pria dan seorang wanita terluka dalam serangan udara pada Minggu.
Secara keseluruhan, 16 orang tewas pada hari Senin, dengan jumlah korban terluka dalam konflik meningkat menjadi 1.280.
Kematian di hari Senin menaikkan jumlah korban di atas 177 orang dari putaran utama kekerasan antara Israel dan Hamas yang bermusuhan pada November 2012.
Pusat Palestina untuk Hak Asasi Manusia (PCHR) yang berbasis di Gaza mengatakan pada Minggu, bahwa lebih dari tiga perempat dari korban tewas adalah warga sipil.
Hari yang paling berdarah sejauh ini adalah Sabtu, ketika 56 orang meninggal.
Tidak ada orang Israel yang meninggal. Dilaporkan empat korban terluka parah sejak operasi perang dimulai.
Israel memulai Operasi Pelindung Ujung sebelum fajar pada Selasa (8/7) dalam upaya untuk menghentikan serangan lintas batas roket oleh kelompok-kelompok gerilyawan.
Sejak itu, lebih dari 800 roket menghantam Israel, sementara beberapa lainnya, 187, dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome, kata tentara.
Operasi Pillar Pertahanan Israel pada 2012 juga merupakan upaya untuk alasan menumpas serangan roket dari pejuang Gaza. Dalam peristiwa itu 177 warga Palestina meninggal dan enam dari warga Israel terbunuh. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...