Jumlah Pengangguran Saat Ini Didominasi Oleh Kaum Pemuda
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Menurut laporan tren global ketenagakerjaan dari organisasi perburuhan internasional/ International Labour Organization (ILO), dua pertiga dari orang muda di negara berkembang saat ini masih menganggur atau terjebak dalam pekerjaan yang berkualitas rendah.
Enam dari sepuluh negara yang telah di survei mengungkapkan bahwa lebih dari 60 persen pemuda saat ini masih menganggur atau ada yang sudah bekerja tetapi masih berkualitas rendah. Selain itu, upah pekerja yang masih rendah atau masih bekerja di sektor ekonomi informal, serta tidak adanya pendidikan dan pelatihan bagi para pekerja. Di Liberia, Malawi dan Togo tingkat pengangguran saat ini mencapai 70 persen.
Semakin sedikit jumlah pekerja yang layak dan produktif, maka semakin berkuranglah tingkat pertumbuhan ekonomi. Semakin sedikitnya persediaan lapangan pekerjaan, maka semakin sedikit pula orang yang mendapatkan peluang pekerjaan tersebut.
Pentingnya peranan kualitas pendidikan dan pelatihan serta adanya pembangunan infrastruktur dan pemerintahan yang bertanggung jawab untuk memutus siklus tersebut. Saat ini kualitas pendidikan di negara berkembang masih sangat rendah.
Contohnya di negara Kamboja, sekitar 62 persen orang muda hanya mengeyam pendidikan sampai tingkat SD. Sebanyak 34 persen lainnya melanjutkan sampai tingkat menengah, dan 4 persen lainnya melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi.
Keadaan di Indonesia
Tidak jauh berbeda dengan negara Kamboja, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Februari 2013 tingkat pengangguran di Indonesia saat ini mencapai 7.170.523 jiwa. Survei tersebut diambil berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkannya.
Jumlah pengangguran untuk tingkat pendidikan SD saat ini mencapai 1.421.653 jiwa, SMP mencapai 1.822.395 jiwa, SLTA umum mencapai 1.841.545 jiwa, SLTA kejuruan saat ini mencapai 847.052 jiwa. Adapun untuk tingkat pendidikan diploma I,II,III (akademi) saat ini jumlah penganggurannya mencapai 192.762 jiwa serta jumlah pengganguran pada tingkat pendidikan universitas saat ini mencapai 421.717 jiwa. Namun jumlah pengangguran untuk masyarakat yang belum pernah mengeyam pendidikan saat ini mencapai 109.865 jiwa.
Pada tahun 2004 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 10.251.351 jiwa, pada bulan Februari 2005 mencapai 10.854. 254 jiwa sedangkan di bulan Novembernya mencapai 11.899.266 jiwa.
Jumlah pengangguran di bulan Februari 2006 mencapai 11.104.693 jiwa sedangkan di bulan Agustus mencapai 10.932.000 jiwa. Bulan Februari 2007 mencapai 10.547. 917 jiwa dan di bulan Agustusnya mencapai 10.011.142 jiwa.
Jumlah pengangguran bulan Februari 2008 mencapai 9.427.590 jiwa dan di bulan Agustusnya mencapai 9.394.515 jiwa. Dari tahun 2009 – bulan Februari 2013 jumlah pengangguran saat ini mengalami penurunan.
Menurut Presiden dan CEO dari MasterCard Foundation yang bekerjasama dengan ILO, sektor swasta, pendidik,dan pemerintah perlu bekerja sama untuk membantu kaum muda untuk mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kehidupan. Di negara berkembang saat ini peluang pekerjaan yang layak masih sangat sedikit, sehingga memaksa orang-orang muda untuk tetap menerima setiap jenis pekerjaan yang ada. (ilo.org / bps.go.id)
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...