Jumlah Pengungsi Eritrea di Ethiopia Melonjak
ADDIS ABABA, SATUHARAPAN.COM – Lebih dari 200 pengungsi Eritrea setiap hari, menyeberangi perbatasan yang dijaga ketat dan berbahaya untuk masuk ke wilayah Ethiopia, menurut laporan PBB yang mencatat “lonjakan” jumlah pengungsi.
Puluhan ribu orang mengungsi dari Eritrea, untuk melarikan diri dari wajib militer tanpa batas waktu, dan pemerintahan tangan besi Presiden Issaias Afeworki. Banyak di antara pengungsi melanjutkan perjalanan untuk berusaha memasuki Eropa.
Jumlah kedatangan pengungsi, setiap harinya melonjak sejak pekan pertama September, menurut laporan dari Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA).
Saat ini, lebih dari 200 warga Eritrea menyeberangi perbatasan Ethiopia setiap hari.
Lebih dari 3.500 warga Eritrea, mengungsi ke Ethiopia utara dalam dua bulan terakhir, sehingga kini jumlah pengungsi Eritrea di negara tetangganya tersebut mencapai lebih dari 104 ribu orang.
Tidak ada alasan yang diungkapkan atas kenaikan jumlah pengungsi, namun laporan dari sejumlah organisasi HAM mengatakan bahwa warga menderita di bawah pemerintahan represif Afeworki.
Ribua warga juga melarikan diri ke Sudan, meskipun PBB pada Juli melaporkan bahwa Khartoum telah memaksa sejumlah pengungsi untuk kembali ke negara asal mereka.
Eritrea meraih kemerdekaan dari Ethiopia pada 1991, namun kembali terlibat perang pada 1998-2000 dan kedua negara tetap bermusuhan. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...